Logo Network
Network

Capres 2024 Mesti Berebut Suara Pemilih Jokowi, Pengamat: Yang Tak Peduli Bisa Kalah

Ahmad Antoni
.
Rabu, 17 Agustus 2022 | 11:50 WIB
Capres 2024 Mesti Berebut Suara Pemilih Jokowi, Pengamat: Yang Tak Peduli Bisa Kalah
ilustrasi capres 2024 bakal berebut suara pemilih Jokowi pada Pemilu 2024. (Ist)

SOLO, iNewsJatenginfo.id – Dinamika politik menjelang Pemilu 2024 semakin dinamis. Para calon presiden (Capres) yang bertarung pada Pemilu 2024 dipastikan berebut suara potensial dari pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat Politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto mengatakan, para capres sudah tentu ingin menjadi bagian dari jejaring Jokowi. Karena selama proses menjadi Presiden RI hingga dua periode, Jokowi dikelilingi oleh basis relawan yang kuat dari berbagai sektor segmentasi.

"Hal itu tak bisa diabaikan banyak orang (capres). Selama ini ada modal kuat hingga terpilih jadi presiden dua kali. Karena punya daya tawar di depan partai dan mampu mengkomunikasikan beragam partai," katanya, Selasa (16/8/2022).

Untuk itu, menurut dia, para capres akan berlomba-lomba ingin dikenal sebagai bagian dari jejaringnya Jokowi. Harapan itu agar menyedot pemilih potensial sehingga menang dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, Jokowi merupakan orang yang kini paling berpengaruh di Indonesia sehingga menjadi bagian yang menentukan siapa pun yang akan menjadi capres. 

"Siapa pun capresnya, ingin menjadi bagian dari Pak Jokowi. Berupaya didukung Jokowi. Mereka (capres) sudah pasti berupaya meminta restu Jokowi," ujar ahli Hukum dan Tata Negara ini. "Termasuk Jokowi menjadi salah satu penentu kemenangan capres yang bertarung di Pilpres 2024," ujarnya.

Bahkan kata dia, capres yang tak melirik dukungan dari sosok Jokowi atau memalingkan mukanya kemungkinan besar terseok-seok hingga bisa menelan kekalahan. Pasalnya capres harus membuka jalan sendiri yang notabene risikonya jauh lebih besar.

"Ibarat babat hutan atau mencari jalan tikus, risiko jauh lebih besar (kalahnya). Jalan bersama Pak Jokowi kan sudah lempeng. Makanya mengikuti jejak Jokowi lebih mudah secara politik bagi capres," katanya.

Selama ini lanjut Agus, Jokowi yang mengawali karier dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI dikenal dekat dengan rakyat. Kenyataan itu menjadi daya tarik bagi pemilih karena berasal dari masyarakat biasa.

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News

Halaman : 1 2 3
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.