JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Ribuan Warga Negara Asing (WNA) diketahui telah memiliki e-KTP. Sesuai aturan perundang-udangan hal itu ternyata diperbolehkan.
Aturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun tentang Administrasi Penduduk.
Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, negara-negara yang WNA-nya paling banyak memiliki e-KTP dari 10 negara.
Adapun negara tersebut yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, Belanda, China, Amerika Serikat, Inggris, India dan Malaysia. WNA Korea Selatan paling banyak memiliki e-KTP, sementara WNA China menempati urutan lima.
"Ada 10 negara yang warganya paling banyak punya e-KTP yakni WNA asal Korsel yang jumlahnya 1.227 orang. WNA asal Jepang 1.057, Australia 1.006, Belanda 961, China 909, AS sebanyak 890, Inggris 764, India 627, Jerman 611 dan Malaysia 581. Sisanya dari berbagai negara lain," kata Zudan dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5).
Zudan juga membantah isu WNA tenaga kerja asing (TKA) China dibuatkan KTP WNI dengan nama palsu untuk agenda Pemilu 2024. Menurut dia, setiap WNA yang memiliki kartu izin tinggal tetap (KITAP) diberikan e-KTP.
"Jadi syaratnya sangat ketat, harus punya KITAP yang diterbitkan oleh Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM baru diterbitkan KTP-el oleh Dinas Dukcapil," kata dia.
Menurut Zudan, sejumlah WNA saat ini sedang mengurus e-KTP. WNA yang mengurus KTP-el tersebut berkisar 13.056 orang.
"Saya sebagai penanggung jawab akhir pelayanan Adminduk melihat dalam database Dukcapil Kemendagri saat ini jumlahnya tidak sampai jutaan," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto