Sumiati (31) salah seorang warga Kecamatan Kayen, mengaku dirinya menyewa jasa ojek gerobak motor tersebut lantaran air masih menggenang disekitar jalan.
"Banjir di jalan ini masih selutut orang dewasa, tidak berani, takut jatuh," terang Sumiati.
Sumiati pun terpaksa menyewa jasa ojek motor. Sekali jalan dia merogoh kocek Rp 25 ribu.
"Tadi banyak Rp 25 ribu, lumayan jauh ada satu kilometer yang masih terendam banjir," kata Sumiati.
Tukang ojek motor, Edi Siswanto (45) mengatakan kondisi banjir di jalanan berangsur surut. Meski demikian kendaraan roda dua jika nekat melintas bisa mogok di tengah jalan karena ketinggian banjir ada yang sampai 50 sentimeter. Sebelumnya jalan tersebut tidak bisa dilewati karena genangan banjir mencapai sekitar satu meter.
Edi pun memanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan dengan menyediakan jasa ojek motor. Sekali jalan dia mengenai tarif Rp 25 ribu. Dia bisa mendapatkan 10 motor sehari.
"Kadang Rp 20 ribu, kadang Rp 25 ribu, Rp 30 ribu kemarin, sekarang sudah surut," kata Edi warga Kasiyan itu.
Dia mengatakan penghasilan yang ia dapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi rumahnya kebanjiran hampir sebulan.
"Pendapatan daripada nganggur tidak ada kerjaan, kemarin hampir sebulan rumah kebanjiran, ini berangsur surut," ungkap Edi.
Sementara itu dari data yang dihimpun, banjir masih melanda di beberapa wilayah di Pati hari ini. Di antaranya Desa Banjarsari, Mintobasuki, Kecamatan Gabus. Lalu Desa Ngastorejo, Tondomulyo, Karangrowo, Kecamatan Jakenan. Serta Doropayung, Kecamatan Juwana. Kondisi tersebut dikarenakan curah hujan belum menentu di wilayah Pati Jawa Tengah.
Editor : Iman Nurhayanto