SALATIGA, iNewsJatenginfo.id – Sejumlah konsumen di Pasar Blauran, Kota Salatiga memburu cabai busuk menyusul naiknya harga cabai. Cabai busuk harganya lebih terjangkau dibanding cabai yang masih segar.
Harga cabai rawit merah di Pasar Blauran, Kota Salatiga kini Rp50.000 per kilogram. Sejumlah konsumen melirik cabai yang busuk karena harganya hanya Rp25.000 per kilogram.
Kondisi ini dimanfaatkan para pedagang untuk menyortir cabai yang telah busuk untuk dijual kepada konsumen. Dengan demikian, pedagang bisa menutupi penurunan omzet penjualan.
Kenaikan harga cabai diduga dampak cuaca buruk yang mengakibatkan petani gagal panen. Semua jenis cabai kini mengalami kenaikan antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
Untuk cabai rawit merah yang semula Rp20.000 kini menjadi Rp50.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau dari sebelumnya Rp10.000 naik menjadi Rp30.000 per kilogram. Cabai keriting merah juga mengalami kenaikan dari Rp30.000 menjadi Rp50.000 per kilogram.
Untuk menutup merosotnya omzet penjualan, sejumlah pedagang menjual cabai yang kondisinya telah membusuk. Untuk satu kilogram cabai busuk laku Rp25.000.
“Terpaksa menjual cabai busuk untuk menutup kerugian. Sebab omzet penjualan turun hingga 50 persen,” kata salah satu pedagang cabai, Kusnanti, Kamis (2/6).
Rata-rata, pelanggan yang memburu cabai busuk adalah pemilik usaha warung makan. Penggunaan cabai busuk dilakukan demi mengurangi kerugian akibat tingginya harga cabai dengan kualitas segar.
selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas kol dan tomat. Harga kol yang semula Rp5.000 kini naik menjadi Rp10.000 per kilogram. Sedangkan tomat dijual Rp12.000 per kilogram dari sebelumnya Rp5.000.
Editor : Iman Nurhayanto