Fuad Hidayat, dengan tegas menyatakan bahwa suasana silaturrahim yang biasanya membawa kebaikan telah terganggu akibat tindakan Nusron Wahid.
“Saya tahu persis hari itu agenda pribadi Kiai Munif ziarah di daerah Solo. Kemudian Mas Gibran mempersilahkan Kiai Munif pinarak (mampir, Red). Sebagai sesepuh Jawa Tengah atau bahkan Indonesia, Mbah Munif tentu tidak bisa menutup pintu komunikasi dengan banyak pihak yang ingin bertemu,” ujar Fuad yang sehari hari juga kerap mendampingi Kiai Munif.
Tetapi oleh Nusron Wahid pertemuan itu dipolitisir. Seolah-olah Kiai Munif mendukung Gibran. Model seperti Nusron ini sangat tidak etis.
“Nusron telah mencopet Kiai Munif untuk kepentingan politik. Seharusnya dia tidak mengobok-obok internal partai lain. Saling menjaga kehormatan dan etika berdemokrasi,” tandasnya
Fuad menambahkan, ulah Nusron Wahid kerap terjadi, bukan kali ini saja. Dalam setiap momentum politik, Nusron selalu menarik-narik kiai dukung mendukung calon.
Editor : Iman Nurhayanto