Sementara itu, di awal pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp100 miliar. Anggaran tersebut tidak hanya untuk permukiman tetapi juga untuk peningkatan jalan lingkungan.
"Di Solo masih banyak jalan tanah, seperti Banjarsari, Karangasem, Sumber. Di sana kan tumbuh permukiman baru, mereka (warga) buat akses jalan baru," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hal tersebut sesuai dengan arahan dari Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka ada dana dari UEA untuk penanganan RTLH yang ada di Kota Solo.
"Diharapkan di tahun 2023 ini dana dari UEA ini dapat membantu secara signifikan. Kalau kurang lebihnya dari potensi yang ada sekitar 2.500 bisa kami tangani tahun ini," sambungnya.
Secara keseluruhan, imbuh dia, potensi keberadaan rumah tidak layak huni di Kota Solo mencapai sekitar 5.000 unit. Dengan berbagai upaya pemerintah dalam memperoleh pendanaan, salah satunya dari Pemerintah UEA diharapkan jumlah RTLH hingga akhir tahun ini hanya menyisakan 1.400 unit.
Editor : Iman Nurhayanto