KENDAL, iNewsJatenginfo.id - Puluhan santri dan kiai dari berbagai pondok pesantren (Ponpes) di Kendal menolak paham radikalisme yang dapat merusak tatanan negara dan ideologi Pancasila. Penolakan paham radikalisme ini dideklarasikan saat acara Jagong Bareng Forkopimda Kendal di Makodim Kendal, Senin (15/8/2022).
Perwakilan santri berikut pengasuhnya yang hadir dalam acara tersebut berasal dari Ponpes Manbaul Hikmah Kaliwungu, Ponpes Al Ulya, Ponpes Darul Amanah Sukorejo, Ponpes Miftahul Huda dan Ponpes Salafiyah.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyampaikan, untuk mencegah masuknya paham radikalisme diperlukan peningkatan pada sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, jika SDM sudah baik, maka paham radikalisme susah untuk menyusupinya.
"Harapannya para pengasuh pondok pesantren meningkatkan pembelajaran kepada santri agar memiliki pemahaman yang lebih baik, sehingga mereka bisa mengidentifikasi dimana pergerakan radikalisme yang ada di Kabupaten Kendal," kata Dico M Ganinduto.
Bupati juga mengatakan, untuk mencegah masuknya paham radikalisme di tengah masyarakat perlu adanya kegiatan-kegiatan produktif yang dilakukan masyarakat.
Dibeberkan, biasanya paham radikalisme masuk ke tengah masyarakat secara sembunyi-sembunyi. Mereka mencoba mencuri hati masyarakat untuk kemudian didoktrin hingga memiliki pemahaman yang anti Pancasila.
"Hal seperti ini sangat penting sekali untuk terus diwaspadai," ungkapnya.
Dikatakan, Kabupaten Kendal secara umum hingga saat ini masih aman dari pergerakan radikalisme. Namun meski demikian, ada sejumlah daerah yang tetap diwaspadai terkait paham radikalisme.
Editor : Iman Nurhayanto