KUDUS, iNewsJatenginfo.id - Kabupaten Kudus tidak hanya memiliki kuliner khas berupa soto maupun sate kerbau. Saat ini ada telo atau ketela gudang, makanan yang diminati masyarakat luar daerah.
Penjual telo gudang asal Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Nur Hayati mengatakan, usahanya dimulai sejak tiga tahun yang lalu.
Awalnya, hanya mencoba mencelupkan ketela yang sudah dimasak ke dalam tempat memasak nira tebu menjadi gula merah, atau di gudang tempat produksi gula merah, sehingga rasa ketelanya menjadi manis dan disebut telo gudang.
Kebetulan, dirinya juga memiliki usaha produksi gula merah, sehingga dicoba dimakan sendiri hasil eksperimennya itu.
"Ternyata warga sekitar banyak yang tertarik, sehingga mencoba lagi dan akhirnya dijual kepada masyarakat," ujar Nur Hayati, Jumat (1/7).
Saat ini, usahanya semakin berkembang dan dijual hingga ke berbagai daerah, seperti Solo, Semarang, Yogyakarta hingga Jakarta.
Produksi setiap harinya ketika ramai pemesanan bisa mencapai 500 kilogram ketela, sehingga setiap hari harus mencari pasokan bahan baku ketela pohon.
Harga jual untuk setiap kilogramnya sebesar Rp15.000. Sedangkan ukuran 2 kilogramnya dijual Rp25.000. Proses memasaknya membutuhkan waktu hingga dua jam.
"Saya juga mencoba menggunakan bahan baku pisang yang juga dicelupkan dalam masakan nira tebu. Karena baru mencoba dua pekan terakhir peminatnya belum banyak dan produksi sesuai pesanan," ujarnya.
Untuk harga jual, memang lebih mahal sebesar Rp30.000 per kilogram, karena harga bahan baku pisang juga mahal.
Agar ketela gudang bisa dijual ke luar kota, maka ada proses pemasakan khusus agar tahan lebih lama.
Editor : Iman Nurhayanto