Selanjutnya, narasumber yang merupakan peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida menyampaikan bahwa survei yang dipaparkan masih bersifat penelitian awal/premilinari.
“Merupakan penelitian awal untuk mengetahui sejauh mana publik ini sudah mengetahui program-program yang dicanangkan selama tiga tahun terakhir ini, kemudian persepsi mereka terhadap manfaat dari program ini,” urai Rizka.
Selain itu, Rizka juga mengungkapkan hasil survei menunjukkan bahwa secara umum publik menilai sangat positif program-program Kemendikbudristek.
“Di antara 32 program yang diukur tingkat manfaatnya, mayoritas warga menilai cukup atau sangat bermanfaat di tiap program, umumnya lebih dari 75 persen. Terutama program yang manfaatnya dirasa sangat besar karena menyentuh hajat hidup warga seperti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), KIP Kuliah Merdeka, Bantuan kuota internet, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) langsung ke sekolah, dan Peraturan Menteri tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Permen PPKS). Demikian pula program-program Kurikulum Merdeka dan Merdeka Mengajar, serta program terkait pandemi Covid-19,” urai Rizka.
Di sesi akhir pemaparan, Rizka mengutarakan bahwa kampanye program-program Kemendikbudristek masih sangat perlu ditingkatkan dengan intensitas atau penekanan lebih banyak kepada program-program yang paling besar kebermanfaatannya bagi masyarakat umum.
Rizka meyakini partisipasi masyarakat umum akan sangat menentukan kesuksesan program-program Kemendikbudristek.
“Kami harap dengan adanya hasil survei ini dapat menjadi salah satu acuan dalam menetapkan langkah selanjutnya dari program-program yang telah dicanangkan dan rujukan bagi pemerhati masalah pendidikan di Indonesia,” pungkas Rizka.
Editor : Iman Nurhayanto