Kasus Ledakan di Banyumas, Tim Labfor Polda Jateng Temukan Barang Bukti

BANYUMAS, iNewsJatenginfo.id - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah mengumpulkan barang bukti terkait ledakan di Kabupaten Banyumas yang menewaskan satu orang. barang bukti dibawa ke labfor untuk diteliti lebih lanjut.
"Hari ini saya bersama tim labfor dan tim jibom kembali melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) karena kemarin sudah malam sehingga mungkin kurang maksimal. Hari ini kami laksanakan kembali olah TKP," kata Kapolresta Banyumas Kombes Polisi Edy Suranta Sitepu, Rabu (15/6).
Kapolresta mengatakan bahwa hal itu usai olah TKP di lokasi ledakan, yakni rumah Sajam, warga Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, Sajam merupakan orang tua dari korban meninggal dunia dalam insiden ledakan yang terjadi pada Selasa (14/6) sore, yakni Ahmad Gustomi (28).
"Tapi intinya seperti yang saya sampaikan kemarin, bahwa korban ini adalah orang yang semula bekerja membuat lampu hias ternyata membuat juga bahan-bahan untuk mengisi mercon atau petasan," kata Kapolresta.
Oleh karena itu, kata dia, barang bukti yang ditemukan akan dibawa ke Labfor Polda Jateng untuk diteliti lebih lanjut.
Kendati demikian, dia belum bersedia menyebutkan jenis dan volume barang bukti yang ditemukan di TKP.
"Biar labfor yang akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Nanti setelah hasilnya keluar, akan kami sampaikan lebih lanjut," katanya.
Ia pun menegaskan bahwa korban merupakan pembuat bahan petasan dari berbagai bahan kimia untuk diperjualbelikan.
Oleh karena itu, pihaknya masih menggali informasi terkait dengan berapa lama korban sudah menjalani aktivitas membuat bahan petasan tersebut.
"Ini masih berproses, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi (untuk mengetahui) dia berapa lama menjualnya. Nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," katanya.
Dalam hal ini, pihaknya telah memeriksa enam orang saksi dari keluarga dan tetangga korban. Dari kejadian tersebut, hingga saat ini belum ada indikasi yang mengarah ke terorisme.
"Kalau dari masyarakat sendiri, korban ini di daerah sini bisa bergaul namun sedikit tertutup," katanya.
Menyinggung mengenai jenis ledakan yang terjadi, dia mengatakan bahwa hal itu termasuk berdaya ledak rendah (low explosive).
"Jenis ledakan low explosive," kata Kapolresta.
Sebelumnya, insiden ledakan yang terjadi pada hari Selasa (14/6) pukul 17.30 WIB di Grumbul Leler RT 04 RW 01, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Peristiwa itu mengakibatkan seorang warga bernama Ahmad Bustomi (28) meninggal dunia.
Editor : Iman Nurhayanto