KUALA KAPUAS, iNewsJatenginfo.id - Unik dan langka cara pria ini mengais rejeki, Rusmansyah (56), menjual jukung perahu khas tradisional Kalimantan.
Barang dagangan berjajar menyusuri sungai-sungai bahkan hingga ke pesisir laut.
Berangkat dari kampung asalnya, Nagara, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel, Rusmansyah ditemani istrinya dengan sebuah perahu motor, membawa sampai 12 buah jukung.
Satu atau dua buah diletakkan di atas perahu.
Selebihnya jukung diikat di kapal motor dan digiring untuk dijual lewat jalur sungai, baik di wilayah perairan Kalsel sampai ke jalur sungai-sungai di wilayah Kalteng.
Berkesempatan singgah di Dermaga Danau Mare, Kabupaten Kapuas, seraya mempromosikan jukung dagangannya, dia juga menceritakan suka duka dalam menjalani profesi tersebut.
"Sekali berangkat bisa membawa 10 sampai 12 buah jukung untuk dipasarkan. Untuk lamanya perjalanan biasanya sekitar 10 hari sejak berangkat dari rumah," tutur Rusmansyah dikutip dari portal resmi Pemprov Kalteng, Senin (13/6).
Menurut Rusmansyah jukung tersebut dibuat warga kampungnya sendiri, jukung yang terbuat dari kayu ulin dijual dengan harga bervariasi.
Jukung-jukung tersebut tidak hanya bisa digunakan dikayuh manual, tetapi juga bisa dipasang mesin motor sebagai alat penggerak.
"Untuk harga bervariasi tergantung besar dan panjang mulai kisaran Rp4,5 juta hingga Rp12 juta," tuturnya.
Editor : Iman Nurhayanto