Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka dapat memperkuat peran serta dan gotong-royong seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.
“Hal ini sebagai upaya untuk menjawab berbagai tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, literasi kesehatan, dan pentingnya sastra dalam memperdalam kemampuan literasi murid,” ucapnya di Jakarta, Rabu (27/3). Pembelajaran yang bermakna merupakan pembelajaran yang memberikan dampak serta manfaat untuk masyarakat luas yang mengunggulkan potensi peserta didik agar peserta didik memiliki karakter yang kuat sesuai dengan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Beberapa program Kurikulum Merdeka memang dirancang untuk memberikan kebermanfaatan luas sehingga peserta didik tidak hanya belajar dengan sistem monoton namun dengan pembaharuan-pembaruan lainnya. Pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD), Kemendikbudristek telah mendistribusikan 15 juta eksemplar buku dengan 716 judul yang dikirim ke lebih dari 5.900 PAUD dan lebih dari 14.500 SD. Tujuan program ini sebagai pemerataan pendidikan khususnya di daerah tertinggal.
Upaya pemerataan pendidikan juga didukung dengan beberapa program lainnya seperti Program Guru Penggerak (PGP), Sekolah Penggerak (SP), dan SMK Pusat Keunggulan (PK) yang dihadirkan untuk melatih guru dan kepala sekolah berperan aktif sebagai narasumber praktik. Sebelum diterjunkan, guru yang mengikuti program tersebut mengikuti pelatihan yang lebih spesifik, diantaranya untuk guru informatika, Bahasa Inggris, PJOK, PAUD, serta guru Inklusi. Khsususnya program PGP sudah berjalan selama 9 angkatan dan telah menjangkau 502 kabupaten/kota di 38 provinsi, termasuk 1.792 guru di daerah khusus/intensif/3T. Kurikulum Merdeka ini terprogramkan mulai dari jenjang PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi. Untuk memudahkan guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran, maka Kemendikbudristek meluncurkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dapat diakses di http://kurikulum.kemdikbud.go.id/ atau http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/episode_15/web yang memuat tentang kurikulum sekolah, RPP, modul, dan juga asesmen.
Editor : Iman Nurhayanto