Bahkan, nama Marlborough sendiri sudah tidak dipakai lagi di Inggris sejak tahun 1722, jauh sebelum peristiwa Geger Sepehi pada tahun 1812, ketika pasukan Inggris menyerang Kraton Yogyakarta.
Versi Malyabhara
Versi ini mengatakan bahwa nama Malioboro berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Malyabhara, yang berarti karangan bunga.
Versi ini didukung oleh beberapa ahli sejarah, seperti Peter Carey, yang mengatakan bahwa Jalan Malioboro sudah ada sejak berdirinya Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 1755. Jalan Malioboro digunakan untuk tujuan seremonial, seperti mengarak bunga-bunga dari Gunung Merapi ke Kraton dan Pantai Selatan.
Versi ini juga sesuai dengan konsep Sangkan Paraning Dumadi, yaitu perjalanan manusia dari lahir hingga kembali kepada Sang Pencipta, yang diwakili oleh tiga tempat sakral di Yogyakarta, yaitu Gunung Merapi, Kraton, dan Pantai Selatan.
Editor : Iman Nurhayanto