Dia menandaskan, kaum muda merupakan target utama kaderisasi kelompok radikal dan jaringan teroris. Untuk itu, dia meminta orang tua, guru dan masyarakat untuk menjaga kalangan muda dari penyebaran kelompok-kelompok ini.
"Kaum muda atau remaja ini juga harus mawas diri. Mereka harus pandai memilih pertemanan dan mampu menyaring informasi yang beredar di media sosial," ucapnya.
Dia berharap, kalangan muda selaku kelompok mayoritas pengguna media sosial turut berpartisipasi aktif memberikan suara dalam pemilu 2024 dan tidak terpengaruh konten hoaks bernada radikalisme di media sosial.
"Jangan sampai golput apalagi tidak percaya dengan sistem demokrasi dan bersikap intoleran terhadap kebinnekaan yang ada di Indonesia," ujarnya.
Disebutnya, Polri bersama instansi terkait lainnya terus melakukan imbauan dan sosialisasi agar masyarakat cerdas bermedia sosial dan tidak hanyut oleh narasi-narasi negatif tentang pemilu yang beredar.
"Bila ada konten-konten negatif termasuk yang mengarah pada radikalisme, SARA atau intoleransi, silakan dilaporkan. Nanti akan segera ditindak lanjuti," ucapnya.
Editor : Iman Nurhayanto