SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu optimis jika ketersediaan air bersih di Kota Semarang tercukupi hingga akhir Desember 2023. Kapasitas suplai air bersih dari berbagai sumber, baik PDAM, Pamsimas maupun Non Pamsimas telah menjangkau 1.785.640 juta jiwa.
“Dari hasil kesimpulan teman-teman PDAM, Insha Alloh hingga Desember masih terpenuhi. Sebenarnya kalau penyambungan-penyambungan (PDAM) ini bisa masuk ke wilayah itu tidak akan kekurangan. Cuma terjadi penolakan oleh warga. Sekarang ini warga hanya memakai sumur dan pipa artetis," terang mbak Ita, sapaan akrab wali kota, Kamis (14/9).
Menurutnya, masyarakat belum sepenuhnya paham mengenai hal tersebut sehingga dibutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Dirinya pun menghimbau kepada para camat dan lurah untuk aktif mengkomunikasikan hal ini dengan warganya di wilayah masing-masing.
Berbagai program dan upaya peningkatan suplai air bersih terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang melalui PDAM dan berbagai pihak mulai dari Proyek KPBU SPAM Semarang Barat yang berkapasitas 1.000 lt/dt dengan anggaran 1,02 T, SPAM Pudak Payung berkapasitas 100 lt/dt senilai 63,5 M, SPAM Jragung berkapasitas 500 lt/det serta peningkatan kapasitas IPA Kaligarang dari 1.150 menjadi 1.300 lt/ detik dengan anggaran 50,9 M dan peningkatan kapasitas IPA Kudu dari 1.250 menjadi 1.800 lt/dt dengan anggaran 93.8 M. Hingga saat ini, SPAM Semarang Barat juga telah mencapai 22.000 SR dari target total 60.000 SR yang diprediksi rampung pada 2025.
Selain itu, Pemasangan Jaringan Perpipaan pada Wilayah Brown Field (PDAM) dan program Pengalihan Aliran (switching) dari lingkup Proyek SPAM Semarang Barat keluar lingkup Proyek SPAM Semarang Barat juga dilakukan dengan estimasi penyerapan 20.136 Sambungan Rumah (SR). Kota Semarang juga terpilih menyisihkan 24 kota lain sebagai Pilot City dalam program Smart Water Cities.
Editor : Iman Nurhayanto