“Sekarang air susah ,kalau cari di dasar tebing harus jalan jauh, kalau cari dua kali habis subuh dan sore, sehari 2 kali, air buat masak minum ini yang digendong 10 liter,” kata Mbah Rinem, Senin (21/8).
Mengantisipasi krisis air berdampak kesehatan masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara melakukan droping air secara rutin dan bergilirian. Ratusan warga sudah antri untuk mendapatkan air bersih.
“Saat kondisi krisis air bersih, warga hanya memgandalkan air droping untuk keperluan minum dan memasak,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo.
Data dari BPBD Banjarnegara menyebutkan, dari 44 desa rawan kekeringan saat ini sudah ada 5 desa yang di lamda krisis air bersih yakni Desa Jalatunda, Kaliajir, Petir dan Kebutuh Duwur,
BPBD mengimbau kepada warga untuk bisa segera memgajukan bantuan air jika sudah alami krisis air bersih agar bisa dilakukan penjadwalan bantuan droping.
Editor : Iman Nurhayanto