get app
inews
Aa Read Next : Siap Ikuti Liga 3, Persibara Banjarnegara Mulai Berburu Pemain

Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Habisi Korbannya dengan Cara Sadis

Rabu, 05 April 2023 | 10:44 WIB
header img
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat melakukan konferensi pers terkait korban dukun pengganda uang di Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). Foto: Ist

BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id - Aksi biadab dan keji dilakukan oleh Tohari alias Slamet sang dukung pengganda uang di Banjarnegara dalam menghabisi korbannya. Tak cukup hanya diracun, korban juga dikubur dengan tidak wajar.

Dalam pengakuannya, Slamet melakukan aksi kejinya sendirian, namun untuk menjerat calon korbannya, Slamet dibantu oleh BS yang juga ikut diamankan, bertugas sebagai marketing dengan mengunggah di sebuah media sosial terkait kesaktian Slamet yang bisa menggandakan uang.

Rekan tersangka ini mengunggah pada media sosial bahwa Slamet merupakan dukun ampuh yang bisa menggandakan uang, BS juga berperan untuk mempertemukan para korban yang sudah tertarik dengan penggandaan uang. 

Setelah terjadi kesepakata untuk melakukan penggandaan uang, tersangka kemudian membuat janji dengan korban untuk melakukan ritual. Sebelum ritual, korban diminta untuk datang kembali dengan menggunakan kendaraan umum.

"Setelah sampai rumah, sekitar pukul 16.00 WIB, saya mengajak korban ke lokasi ini untuk melakukan ritual," katanya.

Sembari menunggu gelap, tersangka mengajak korbannya berbincang hingga satu jam. Pada saat itu, sebelum ritual korban diminta meminum minuman yang sudah dicampuri obat bius dan apotas. Setelah diminum, hanya sekitar 5 menit, korban langsung muntah dan tak berdaya.

"Setelah nadinya tidak berdetak dan benar-benar sudah meninggal, saya baru menggali lubang dan menguburnya dan saya mengambil uangnya," katanya.

Dikatakannya, aksi kejinya ini dilakukan sejak tahun 2020, bahkan dirinya sudah tidak ingat nama-nama korban yang sudah dibunuhnya hingga terakhir melakukan pembunuhan itu pada 24 Maret 2023.

"Saat kami datang belum ada lubang, dan saya melakukan aksi ini sendiri dengan cara mengajak korban ke tempat ritual agar dia mau ke lokasi yang dimaksud. Setelah pukul 19.30 WIB dan korban sudah meninggal, sata langsung menggali lubang," ujarnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut