get app
inews
Aa Read Next : Semarang Dikepung Banjir, Guru Besar Undip Ungkap Sejumlah Faktor Penyebabnya

Cara Menyembuhkan Keloid, Simak Penjelasan Dr Renni

Senin, 22 Mei 2023 | 09:24 WIB
header img
Dr dr Renni Yuniati SpKK FINSDV FAADV MH dosen Fakultas Kedokteran Undip menyampaikan, bekas luka keloid tidak berbahaya bagi kesehatan fisik, tetapi dapat menyebabkan tekanan emosional, seperti menyebabkan rasa tidak percaya diri. Foto: Ist

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Tahukah anda apa itu Keloid? Keloid merupakan bekas luka yang tebal. Hal tersebut dapat terjadi di mana pun Anda mengalami cedera kulit maupun bawaan. Namun biasanya terbentuk di daun telinga, bahu, pipi, atau dada. Jika Anda cenderung mengembangkan keloid, Anda mungkin akan mendapatkannya lebih dari satu tempat.

Menurut Dr dr Renni Yuniati SpKK FINSDV FAADV MH dosen Fakultas Kedokteran Undip menyampaikan, bekas luka keloid tidak berbahaya bagi kesehatan fisik, tetapi dapat menyebabkan tekanan emosional, seperti menyebabkan rasa tidak percaya diri.

"Untuk menghindari hal tersebut, pencegahan atau pengobatan dini adalah kuncinya. Perawatan bekas luka keloid ini dimungkinkan," ucapnya.

"Jika kita tidak menyukai tampilan keloid, bicarakan dengan dokter tentang cara meratakan atau menghilangkannya. Bahkan dengan pengobatan, keloid bisa bertahan bertahun-tahun atau kambuh," tambahnya.

Kita perlu mengetahui apa saja sih gejala-gejalanya.

Gejala

Bekas luka keloid dapat terbentuk dalam beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah cedera yang memicunya. Tanda dan gejala mungkin termasuk:

- Jaringan parut yang tebal dan tidak beraturan, biasanya di daun telinga, bahu, pipi, atau dada bagian tengah.
- Mengkilap, tidak berbulu, menggumpal, kulit terangkat.
- Ukurannya bervariasi, tergantung ukuran luka aslinya dan kapan keloid berhenti tumbuh.
- Tekstur bervariasi, dari lunak hingga keras dan kenyal.
- Kemerahan, cokelat atau keunguan, tergantung pada warna kulit Anda.
- Rasa gatal.
- Tidak nyaman.

Kapan Harus ke Dokter?

Perawatan dini dapat membantu meminimalkan pertumbuhan keloid. Bicaralah dengan dokter spesialis kulit atau dermatologis segera setelah Anda melihat adanya keloid.

Penyebab Para ahli tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan bekas luka keloid. Tapi sebagian besar setuju kemungkinan itu adalah disfungsi proses penyembuhan luka.

Kolagen, protein yang ditemukan di seluruh tubuh, berguna untuk penyembuhan luka. Tetapi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak, keloid dapat terbentuk.

Pertumbuhan keloid dapat dipicu oleh segala jenis cedera kulit seperti gigitan serangga, jerawat, suntikan, tindik badan, luka bakar, pencabutan rambut, dan bahkan goresan dan benjolan kecil. Terkadang keloid terbentuk tanpa alasan yang jelas.

Keloid tidak menular atau bersifat kanker. Keloid berbeda dari bekas luka hipertrofik. Bekas luka hipertrofik tetap berada dalam batas luka asli dan dapat memudar seiring waktu tanpa pengobatan.

Faktor Risiko Adapun faktor risiko keloid seperti memiliki riwayat keloid pribadi atau keluarga. Keloid dapat diturunkan dalam keluarga, menunjukkan bahwa kecenderungannya mungkin diwariskan.

Jika Anda pernah memiliki satu keloid, Anda berisiko mengembangkan yang lain. Faktor risiko lain adalah, berusia di bawah 30 tahun. Anda lebih mungkin mengembangkan keloid jika berusia antara 20 dan 30 tahun.

Adapun komplikasi yang ditimbulkan keloid, apabila keloid tersebut terletak di persendian yang dapat mengembangkan jaringan keras dan kencang yang membatasi gerakan.

Pencegahan Jika Anda cenderung mengembangkan keloid, berikut ini adalah tips perawatan untuk mencegah keloid.

 1. Lakukan Perawatan Luka yang Baik

Jaga agar luka tetap bersih dan lembab. Cuci area tersebut secara perlahan menggunakan sabun lembut dan air. Oleskan selapis tipis petroleum jelly atau salep lain. Oleskan kembali salep sepanjang hari sesuai kebutuhan.

Dokter Anda mungkin merekomendasikan untuk mengoleskan bantalan tekanan atau bantalan gel silikon ke luka selama penyembuhan. Orang dewasa perlu melakukan langkah pencegahan ini selama enam bulan setelah cedera kulit, dan anak-anak hingga 18 bulan.

2. Lindungi Kulit dari Cedera

Cobalah untuk menghindari melukai kulit Anda. Pertimbangkan untuk tidak melakukan tindik badan, tato, dan operasi elektif. Bahkan luka ringan dapat memicu tumbuhnya keloid.

Jika memutuskan untuk menjalani operasi, bicarakan dengan dokter tentang kecenderungan Anda untuk mengembangkan keloid. Dokter dapat menggunakan teknik pembedahan yang mengurangi risiko berkembangnya keloid di tempat pembedahan.

Setelah operasi, tanyakan kepada dokter Anda tentang perawatan pascaoperasi dan ikuti petunjuknya secara seksama.

Terapi Keloid

1. Gunakan Salep Anti Keloid yang memperlambat pertumbuhan keloid.

2. Selanjutnya lakukan injeksi triamsinolon.

3. Pembedahan.

4. Pemberian cream mencegah munculnya keloid.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut