BOYOLALI, iNewsJatenginfo.id – Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 M, ratusan siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Bustanul Athfal (BA) Aisyiyah Grinting, Kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengadakan pawai Ta’aruf pada Selasa (21/3/2023)pagi.
Selain membawa berbagai poster, dalam pawai ini, siswa juga membawa 144 tokoh wayang kulit yang dibawa berkeliling kampung sejauh 3 kilo meter dan ada juga yang membawa miniature gamelan dan wayang berukuran besar dengan tinggi 3 meter.
Salah satu guru Madrsyah Ibtidaiyah (MI), Rojak Nur Rohman mengatakan, pawai sengaja diadakan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan yang di ikut ratusan siswa.
“Diharapkan nanti dengan kirab karnaval ini anak-anak bisa tahu apa artinya puasa, sehingga betul-betul anak itu siap untuk melaksanakan ibadah pada bulan Ramadan,” katanya.
Lebih lanjut Rojak menjelaskan, dalam kirab ini siswa juga membawa berbagai poster dan juga wayang sebanyak 144.
“Jadi memang dari tokoh pewayangan itu kan ada watak-watak wayang yang bagus jadi seperti Pandawa itu kan memang mempunyai watak yang jujur disiplin dan berjuang pantang menyerah. Inilah yang akan menjadi bekal para anak-anak selama beribadah di bulan Ramadan,” jelasnya.
Acara pawai ini merupakan acara rutin tahunan setian menjelang datangnya bulan suci ramadhan, dan temanya selalu berganti ganti.
Sementara, salahsatu siswa Kondang Kalimosodo mengaku senang dengan mengikuti kirab ini meski cuaca panas namun tetap bersamangat dengan berjalan kaki.
“Pawai menyambut Ramadhan, tadi saya bawa wayang raksasa dengan senang, ya capek tapi senang,” ucapnya.
Ki Wartyo seniman asal Nogosari yang juga ikut dalam pawai tersebut, mengatakan bahwa pawai ini juga di ikuti siswa siswa dari sanggar SKWL yang dia pimpin.
“Gelar budaya atau karnaval budaya menyambut bulan suci Ramadhan dengan kita membawakan wayang yang jumlahnya 144 kita sesuaikan dengan bulan Ramadhan tahun ini yaitu 1444 Hijriyah dan wayang yang kita bawa kirab jumlahnya 144 biji,” katanya.
Dipilihnya wayang menurut wartoyo, generasi anak anak ini supaya paham kalau masuknya agama Islam ke pulau Jawa lantaran wayang kulit yang dulunya Kanjeng sunan kalijogo dakwahnya dengan wayang kulit.
Harapan dan tujuannya pertama biar anak-anak juga tidak lupa dengan budaya kita yang dilindungi yaitu wayang kulit dan seterusnya supaya anak-anak itu paham dengan tata moral budaya kita juga ke depan bulan suci Ramadan anak-anak biar ikut aktif dalam puasanya.
Editor : Iman Nurhayanto