Menurutnya, Nyadran juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi warga. Sebab dalam kegiatan ini, seluruh warga bisa berkumpul dan bersilaturahmi serta makan bersama, kegiatan ini merupakan tradisi untuk mengingatkan masyarakat, bahwa semua makhluk hidup termasuk manusia tidak bisa hidup kakal di dunia. Karena itu, harus selalu meningkatkan ketaqwaan, iman dan amal kebaikan agar pada saat waktu kematian tiba, bisa meninggal dalam kondisi baik.
"Kita sebagai manusia harus selalu ingat mati, karena apapun yang hidup di dunia suatu saat akan mati. Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri agar benar-benar siap menjalani kematian," ujarnya.
Selain itu, dalam budaya Nyadran juga terdapat jiwa kebersamaan dan kegotongroyongan warga, dan menghormati leluhur merupakan bagian dari tradisi yang harus terus dilestarikan.
"Ini sekaligus nguri-nguri budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun dalam menyambut bulan ramadan. Dalam Nyadran ini juga ada doa bersama dan siraman rohani yang berkaitan dengan kesiapan menghadpai bulan ramadan baik lahir maupun batin," ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto