Tahukah Anda? Berikut Jalan Terunik di Dunia, Ada yang Memiliki 12 Ruas Jalur

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Jalan raya merupakan akses yang menghubungkan satu daerah dengan wilayah lain. Biasanya, bentuknya dibuat lurus atau tak memiliki tikungan tajam dan dilengkapi berbagai rambu.

Namun, di beberapa negara ada jalan raya berstatus jalan raya nasional memiliki bentuk yang sangat unik. Di mana sajakah itu?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tujuh jalan unik yang membuat takjub orang yang melihatnya.

1. Lombard Street, San Fransisco, Amerika Serikat

Lombard Street di San Francisco sering disebut sebagai jalan paling berliku di dunia. Jalan ini dikenal pada akhir 1950-an, saat ditampilkan dalam sebuah artikel berita.

Awalnya, Lombard Street dibuat karena gerobak yang ditarik dengan kuda dan Model T Ford sulit untuk melewati jalur tersebut.

Kereta gantung menjadi satu-satunya transportasi yang bisa membawa mereka naik.

Pada 1922, pemilik rumah di 1000 blok Lombard Street mengatakan jalan tersebut terlalu curam.

Hasilnya, terciptalah delapan tikungan tajam di jalan sepanjang 600 kaki (182,8 meter), dan sekitar satu juta mobil melewatinya setiap tahun.

2. The Overseas Highway–Florida, Amerika Serikat

Bukan hanya Lombard Street, Amerika Serikat juga punya The Overseas Highway sebagai salah satu jalan unik di dunia.

Jalan ini menghubungkan Ky Largo dan Key West dengan menggabungkan 42 jembatan yang berada di atas perairan terbuka Samudera Atlantik, Teluk Florida, dan Teluk Meksiko.

3. Baldwin Street, Dunedin, Selandia Baru

Jalan yang satu ini memiliki keunikan sekaligus menantang karena memiliki derajat kemiringan yang sangat curam.

Bahkan, Baldwin Street memegang rekor sebagai jalan dengan drajat kemiringan tercuram selama lebih dari satu dekade hingga Juni 2019.

Baldwin Street memiliki kemiringan mencapai 19 derajat, yang membuat orang-orang akan kelelahan untuk berjalan.

Bahkan, mobil juga harus dalam keadaan prima jika ingin melewati jalan tersebut, terlebih jalan ini menggunakan permukaan beton bukan aspal.

Editor : Iman Nurhayanto