Dan rasanya menjadi pimpinan Muhammadiyah itu tidak mudah. Selain dituntut memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh dan fathonah, juga harus sudah selesai dengan kepentingan pribadi dan keluarganya. Menjadi pimpinan maknanya harus bisa meringankan beban persyarikatan dan umat. Bukan sebaliknya, malah menjadi *beban tidak ringan* bagi umat dan Muhammadiyah.
Pimpinan Muhammadiyah harus "bener, pener, kober lan pinter" (benar, baik/shalih, sempat dan pandai/berilmu). Pimpinan musti mampu berbuat adil dan tidak dzalim; beradab dan tidak biadab; penuh hikmah dan tidak serakah (harta, pangkat dan jabatan); memiliki keshalihan sosial dan tidak hanya mengejar keshalihan personal.
Semoga peserta Muktamar mampu memilih 13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terbaik di jamannya. Dengan selalu mengharap ridha dan rahmat Allah Tuhan Sekalian Alam. Ingatlah bahwa terpilihnya seseorang menjadi pimpinan persyarikatan, tidak hanya ditentukan oleh banyaknya peserta yang memilih nama kita, tetapi juga ditentukan oleh ketulusan doa dan laku sosial jutaan penggembira yang hadir di forum Muktamar.
Wallahua'lam
Solo, Dinihari : 19 November 2022
Ketua LHKP-PWM Jateng
Editor : Iman Nurhayanto