PEKALONGAN, iNewsJatenginfo.id – Rhoma Irama Sang Raja Dangdut bangun kekuatan lirik lagu dengan kesederhanaan bahasa.
Sekalipun bahasa yang digunakan Rhoma Irama dalam lirik-lirik lagunya sederhana dan lugas, kesan estetiknya masih dapat dirasakan. Hal itu diungkapkan Dr. Muhammad Muzakka, dosen Sastra pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, dalam perbincangan yang diudarakan melalui program siaran literasi Kojah Sastra, di Radio Kota Batik, beberapa waktu lalu.
Menurut pakar sastra pesisiran ini, pencapaian Rhoma Irama saat ini merupakan sebuah proses perjalanan panjang yang tidak mudah dilakukan. Sebelumnya, Rhoma Irama merupakan seniman musik dangdut yang tak jauh beda dengan pedangdut lainnya. Terutama, dalam hal gaya bahasa pada lirik-lirik lagu ciptaannya.
“Sebelumnya, lirik-lirik lagu Rhoma Irama ya tidak jauh beda dengan pencipta lagu dangdut lainnya. Kata-katanya melankolis dan mendayu-dayu. Temanya juga masih seputar tema cinta. Tetapi, sejak Rhoma Irama mendeklarasikan Soneta sebagai Voice of the Moslem, pada kisaran tahun 70an, ada perubahan besar yang dilakukan Rhoma Irama dalam lirik-lirik lagunya,” ungkap Muzakka.
Sejak itu pula, kata Muzakka, lagu-lagu yang dibawakan Rhoma Irama bersama Soneta—yang semula adalah kelompok Orkes Melayu—cenderung bersifat dakwah dan disarati oleh pesan-pesan moral. “Karena memuat pesan-pesan moral, maka bahasa yang digunakan akan cenderung lugas. Dalam arti, tidak mendayu-dayu, tidak melankolis. Bahasa yang digunakan pun cenderung bahasa retorika,” papar peneliti sastra Universitas Diponegoro tersebut.
Sebagaimana diketahui, bahasa retorika menghendaki kelugasan dalam penyampaian maksud dan tujuan. Bahasa retorika menghindari pemakaian bahasa atau ungkapan yang memiliki lapis-lapis makna yang bertingkat-tingkat. Bahkan, cenderung bersifat langsung mengena pada perihal yang tengah disoalkan.
“Meski demikian, dengan bahasa retorikanya itu justru memperlihatkan kecerdasan sang raja dangdut ini. Sebab, meski disampaikan dengan cara yang terbuka dan lugas, ternyata Rhoma Irama dalam menciptakan lirik lagu masih menggunakan estetika. Dalam hal ini, ia masih sangat mempertahankan persajakan pada tiap baris. Ia juga sangat memperhatikan asonansi dan aliterasi bahasa. Sehingga, kata-katanya masih bisa dirasakan keindahannya,” tutur Muzakka.
Editor : Iman Nurhayanto