JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzakky Mahendra Putra menilai jaman Era pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai jauh lebih baik.
Herzaky kemudian mengungkapkan setidaknya ada tujuh indikator yang melandasi pernyataannya tersebut. Indikator pertama kata Herzaky terlihat dari gaji PNS, TNI, Polri naiknya jarang, baru dua kali selama era Jokowi ini, dan itu pun kisaran 5 persen naiknya.
"Saat kami cek datanya, benar juga, di era Pak SBY selama 10 tahun memimpin di 2004-2014, gaji PNS, anggota TNI, Polri, naik 9 kali, hampir tiap tahun, dan kenaikannya sempat berkisar 15-19 persen di lima tahun pertama. Tinggi sekali kenaikan gajinya di era SBY dibandingkan era Jokowi saat ini," ujar Herzaky Mahendra Putra, Rabu (12/10/2022).
Indikator kedua yakni terkait kemampuan daya beli masyarakat pun rata-rata meningkat 10,4 persen tiap tahunnya. Jauh di atas era Jokowi yang hanya 4,6 persen per tahunnya.
"Ini data Bank Dunia, bukan data lembaga pesanan atau data buzzer yang biasa dipakai pihak-pihak tertentu," ungkap dia.
Indikator ketiga kata Herzaky adalah masalah kemiskinan. pemerintahan SBY selama 10 tahun (2004-2014) berhasil membawa 8,42 juta jiwa penduduk miskin lepas dari kemiskinan, atau 842 ribu penduduk miskin tiap tahunnya.
"Jokowi lima tahun pertama sebelum pandemi saja hanya mampu menurunkan 2,93 juta jiwa penduduk miskin, atau rata-rata hanya 586 ribu jiwa per tahunnya. Kelihatan kan mana yang lebih baik? Belum kalau kita buka data pasca pandemi," ungkap Herzaky.
Ia mengungkapkan di era tersebut pemerintahan SBY mendapatkan warisan 36,15 juta jiwa penduduk miskin dari era Ibu Mega tahun 2004. Namun dengan keberpihakan Pemerintahan SBY kepada rakyat, jumlah penduduk miskin bisa turun hingga 27,72 juta jiwa pada tahun 2014.
"Sedangkan Jokowi selama lima tahun sebelum pandemi saja, hanya mampu menurunkan kemiskinan menjadi 24,79 juta jiwa di 2019," kata Herzaky Mahendra Putra.
Editor : Iman Nurhayanto