JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Masyarakat hingga kini masih kebingungan membedakan antara demam terkena Covid-19 dan demam biasa karena meriang. Nyatanya ketika demam, itu menandakan tubuh sedang mengalami infeksi. Demam muncul otomatis untuk memerangi infeksi yang terjadi.
Menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana membedakan demam biasa dengan demam Covid-19? Apakah ada ciri-ciri khas?
Diterangkan Ahli Kesehatan Prof Zubairi Djoerban, demam itu memainkan peran kunci dalam memerangi infeksi. Faktanya Covid-19 adalah penyakit infeksi, jadibperlu diketahui perbedaan antara demam biasa dengan demam Covid-19.
"Jika demam yang muncul dibarengi pegal linu, batuk, bersin, suara serak, maka pada saat ini salah satu kemungkinannya adalah Covid-19," kata Prof Beri, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari Twitter, Senin (8/8/2022).
Dia menambahkan, pada prinsipnya kalau demam lebih dari sehari apalagi tiga hari, segera pergi ke dokter. Ini penting untuk memastikan penyebab demamnya apa.
Di sisi lain, Anda mungkin bertanya, sebetulnya demam perlu tidak diobati? Harus diingat demam juga punya peran melawan infeksi dalam tubuh. Menjawab hal tersebut, Prof Beri menerangkan bahwa ada kondisi tertentu yang mengharuskan demam segera diobati.
"Kalau demamnya baru saja muncul, boleh saja enggak minum obat. Tapi, kalau sudah beberapa jam dan masih panas atau panasnya langsung tinggi 39-40 derajat celcius, ya, perlu minum obat," kata Prof Beri.
Lantas apa obat yang pas untuk mengatasi demam itu?
Editor : Iman Nurhayanto