Warga menganggap bahwa perilaku BL seperti itu karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Kondisi keluarga Mbah Suparjo semakin tidak karuan setelah ditinggal mati istrinya tahun lalu. Sementara Mbah Suparjo sudah tidak bekerja.
Sejak istri Mbah Suparjo meninggal, warga merasa iba dan setiap harinya selalu bergotong royong memberikan makan dan minum kepada keluarga tersebut.
Warga juga menggalang iuran untuk membayar biaya listrik yang digunakan Mbah Suparjo setiap hari. Sementara BL kemudian memilih untuk tidak melanjutkan sekolah sejak setahun lalu.
Setelah mengetahui video yang viral, Camat Wirosari Kurnia Saniadi datang ke rumah Mbah Suparjo untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Ia kemudian meminta Dinas Kesehatan untuk memeriksa kondisi fisik dan kejiwaan Mbah Suparjo.
“Kami juga akan membawa (BL) ke psikiater untuk memeriksakan kejiwaannya,” katanya.
Sementara itu, pihak desa akan memfasilitasi dan menanggung seluruh biaya BL agar tetap melanjutkan pendidikan yang kini terhenti. Warga menjelaskan bahwa Mbah Suparjo hingga kini tidak mendapatkan bantuan sosial PKH, BPNT maupun BST sejak sejak kematian istrinya setahun lalu.
Editor : Iman Nurhayanto