get app
inews
Aa Read Next : Al-Quran Petunjuk bagi Manusia dan Pembeda

Andaikan Muhammadiyah Cuti Melayani

Selasa, 26 Juli 2022 | 07:51 WIB
header img
Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jawa Tengah, Khafid Sirotudin. Foto: Ist

Memasuki abad ke-2 usia Muhammadiyah, tentu sebagai kader dan warga persyarikatan, kami berdoa dan berharap semoga Muktamar ke-48 dapat menghasilkan 13 Besar Pimpinan yang paling baik. Sudah menjadi ciri khusus kepemimpinan persyarikatan dijalankan secara kolektif kolegial dengan musyawarah mufakat. Jauh dari kepentingan personal, keluarga dan kekuasaan politik partisan.

Meski bukan diisi oleh orang-orang suci sekelas nabi, kami yakin musyawirin (peserta muktamar) akan memilih pemimpin Muhammadiyah sebagaimana kriteria Sunah Nabi saw : sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya/bertanggungjawab), tabligh (berani menyampaikan kebenaran) dan fathonah (cerdas, cendekia). Jauh dari risywah (suap menyuap), maisir (mengundi nasib), gharar kekuasaan (kekuasaan yang menipu), riba dan rente oligarkhi ekonomi. Apalagi berjuang menjadi PP Muhammadiyah hanya sekedar ingin menjadi menteri.

Tantangan ke depan semakin jelas menghadang. Era post-thruth telah mengaburkan kesalahan menjadi kebenaran, keburukan menjadi kebaikan. Kemadharatan  sudah berani tampil terang-terangan. Setidaknya kita bisa telusuri dari berbagai informasi di media sosial setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik. Agitasi- propaganda, issue- kontra issue, proxy- promosi dan beragam informasi berderajat mutawatir, shahih, dhaif dan maudhu' (hoax) membanjiri kehidupan sehari-hari. 

Ada baiknya kita mengingat 3 wasiat Buya Syafii kepada Prof Haedar Nashir sebelum beliau wafat : "Jaga keutuhan Indonesia, jaga keutuhan Umat dan jaga keutuhan Muhammadiyah". 

Semoga Allah Swt dengan ridha dan rahmat-Nya menjaga muhammadiyah, menjaga umat dan menjaga bangsa Indonesia tetap utuh, rukun, tentram sehingga terwujud NKRI yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Sebuah negeri yang makmur dan berkeadilan sosial, sejahtera dan berperadaban unggul sebagaimana cita-cita awal Muhammadiyah didirikan (1912) dan cita-cita pendiri negara  memproklamasikan kemerdekaan Indonesia (1945).

Selamat bermuktamar ke-48. Tetaplah menjadi Muzakki Bangsa. Sebagaimana sabda Nabi saw: "Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah".
Wallahul musta'an.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut