Maka dari itu, dalam kegiatan KKL yang dilaksanakan online beberapa waktu lalu tersebut, Andri pun mendapuk tiga pembicara untuk bisa meningkatkan perhatian mahasiswa pada konten lokal.
"Narasumber pertama yang berbicara terkait Local Wisdom adalah Bapak Haji Taj Yasin Maimoen atau biasa kita kenal Gus Yasin sebagai wakil gubernur Jawa Tengah," terang Andri.
"Narasumber kedua adalah mas Arto Biantoro selaku aktivis brand lokal yang berbicara terkhusus soal Local Brand, serta narasumber ketiga adalah Ibu Syanaz Winanto sebagai pemilik Rorokenes mengingat isu Local Empowerment juga penting untuk kita angkat," lanjutnya.
Adapun dalam kegiatan tersebut, Taj Yasin Maimoen menekankan bahwa semangat mengangkat local wisdom atau kearifan lokal menjadi penting untuk dikuatkan. Pasalnya dia meyakini bahwa Indonesia memiliki banyak nilai-nilai warisan leluhur yang hebat.
"Pemerintah Australia dan Denmark mengapresiasi langkah penanganan Covid-19 berbasis potensi masyarakat melalui Jogo Tonggo. Rasa-rasanya ini sebenarnya bukan kehebatan kita. Kita hanya mengembalikan kebiasaan (leluhur) kita saja. Artinya ada identitas lokal yang perlu kita pertahankan," pungkas Taj Yasin Maimoen.
Di sisi lain Arto Biantoro sebagai aktivis Brand Lokal mengingatkan mahasiswa jika Indonesia memiliki banyak sekali narasi-narasi yang bisa diangkat menjadi sebuah kekuatan dalam membangun brand.
"Indonesia punya potensi yang begitu kaya tentang brand - brand lokal yang belum tergali," pungkas Arto.
"Sebenarnya konteksnya brand hari ini bukan lagi soal bersaing, tapi bagaimana kita memperbaiki diri untuk memberikan yang terbaik. Jadi ada dua energi yang berbeda antara fokus menjadi nomor satu dengan fokus memberikan yang terbaik dalam memberikan manfaat," tekannya.
Editor : Iman Nurhayanto