Ketua panitia halalbihalal IMAP Jateng & DIY Dr KH Ahmad Izzuddin dalam sambutannya mengatakan, setiap santri, apalagi yang telah boyong (pulang belajar) dari pondok pesantren dan berstatus alumni, sangat membutuhkan ridhanya kiai.
“Siapapun santri, terlebih alumni, sangat buruh restu dari guru. Keridhaan kiai, itulah yang kita cari. Kita selalu mengharap berkahnya ilmu,” tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang yang juga dosen UIN Walisongo Semarang itu.
Sungkem Kiai
Ketua IMAP Jateng KH Sohibul Ulumin Nafi’a mengatakan, antusiasme hadirin karena dimotivasi satu maksud yaitu bisa sungkem kepada para kiai masyayih Pondok Ploso dalam satu tempat dan satu waktu.
“Momen halalbihalal ini memang istimewa. Para alumni bersemangat hadir. Sebab bisa sungkem, kepada para kiai, bu nyai, dan keluarga pengasuh pondok Ploso dalam satu waktu dan tempat. Sungguh nikmat,” kata kiai asal Pekalongan yang akrab dipanggil Gus Sohib itu.
Izzzuddin menjelaskan halalbihalal tersebut kali pertama diadakan. Pihaknya merasa puas acara berlangsung sukses dengan bukti membludaknya hadirin hingga 2.800 orang.
“Alhamdulillah, halalbihalal pertama IMAP di Semarang sukses. Meriah. Dihadiri para alumni yang tinggal di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Ini akan jadi model halalbihalal IMAP se-Indonesia,” kata kiai pengasuh Pesantren Life Skill Darunnajah di Ngaliyan, Semarang itu.
Editor : Iman Nurhayanto