SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – Banjir rob yang terjadi di kawasan Tanjung Emas, Kota Semarang, sejak Senin (23/5), menimbulkan dampak cukup parah di tiga kelurahan.
Sebanyak tiga kelurahan terdampak cukup parah yakni Kelurahan Tanjung Emas, Bandarharjo dan Kemijen.
Sejumlah warga di wilayah terdampak dilaporkan mulai mengeluhkan masalah kesehatan.
"Kebanyakan warga datang dengan keluhan gatal-gatal hal ini bisa disebabkan karena genangan air banjir. Kondisi ini memang harus segera ditangani agar tidak semakin memburuk dan menimbulkan penyakit lain," kata Ulya Hasna, koordinator relawan medis MRI-ACT.
Dia menyampaikan, tim medis MRI-ACT menerjunkan sepuluh relawan medis menyasar di Kelurahan Tanjung Emas dan Kemijen.
"Banyak juga dijumpai warga yang mengalami tekanan darah tinggi. Hal ini wajar karena efek kurang tidur dan faktor kelelahan yang dialami masyarakat terdampak bencana," katanya.
Sementara Sudarmaji (47) warga Margorejo Barat, Kelurahan Kemijen mengatakan bahwa banjir kali ini adalah banjir rob terparah yang ia alami semenjak tahun 1986.
"Beberapa warga yang rumahnya terdampak parah mengungsi ke pos ronda dan fasilitas publik lainnya. Saat ini warga sangat membutuhkan makanan siap saji dan air bersih karena terbatasnya akses," katanya.
Merespons bencana banjir rob ini, tim ACT telah mendirikan Posko Kemanusiaan yang ada di Jalan Spoorland I RT 01 RW 03 Kelurahan Kemijen, Semarang Timur.
Selain pelayanan medis gratis, tim juga tengah mendistribusikan ribuan paket makanan siap saji di berbagai lokasi terdampak.
Sementara dari pihak Pemprov Jateng telah melakukan penanganan tanggul darurat di titik tanggul jebol yang membuat banjir rob makin parah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas C Penanggungan mengatakan, pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pusdataru Jateng, TNI-Polri, relawan, PT Pelindo dan beberapa perusahaan terdampak di Pelabuhan Tanjung Emas bergerak membenahi tanggul
"Jadi intinya, hari ini kami membantu BBWS, untuk melakkan penutupan tanggul atau tembok yang jebol," kata Bergas di lokasi banjir Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (25/5).
Menurutnya, penutupan tanggul yang jebol itu ada di dua titik. Masing-masing memiliki panjang tanggul 20 meter dan 7 meter.
Untuk titik tanggul panjang 20 meter itu disiapkan sekitar 3.500 karung berisi pasir (sand bag) dan titik panjang 7 meter sebanyak 1.500 karung berisi pasir.
"Hari ini kita upayakan clear. Pakai sand bag yang sudah disiapkan BBWS," katanya.
Editor : Iman Nurhayanto