get app
inews
Aa Read Next : Pendiri Polmark Indonesia Ungkap Lima Modus Pencurian Suara pada Pemilu 2024, Ini Penjelasannya

Gus Yahya: NU Tak Boleh Jadi Alat Politik, Jazilul Fawaid: Kecuali Bagi PKB

Rabu, 25 Mei 2022 | 11:08 WIB
header img
Wakil Ketua MPR fraksi PKB Jazilul Fawaid. Foto: net

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) kembali menegaskan NU tidak boleh jadi alat politik jelang Pemilu 2024

Hal ini merespons Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang memamerkan kaos bertuliskan NU pilih PKB.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid mengaku setuju dengan pernyataan tersebut. 

Namun menurutnya itu tidak berlaku bagi PKB karena PKB dan NU ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan bisa dipisahkan.

"Tentu kami setuju karena memang alat politik NU itu PKB jadi apa yang disampaikan beliau untuk partai-partai lain bukan untuk PKB. Karena PKB dan NU ibarat dua sisi mata uang tidak akan bisa dipisahkan karena kelahiran PKB dari PBNU, dari NU untuk bangsa," kata Jazilul dikutip Rabu (25/5).

Jazilul pun bersyukur karena PKB menjadi satu-satunya partai yang berhaluan ahlusunnah waljamaah (berpedoman pada sunah Nabi Muhammad dan para sahabatnya), dan satu-satunya parpol yang ada di parlemen yang menjalankan misi dan visi politik yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta).

Dengan demikian, Wakil Ketua MPR ini menegaskan PKB menjadi kekuatan politik yang mewadahi warga NU atau disebut Nahdliyin.

"Akhirnya PKB menjadi partai Islam terbesar ini karena platform yang digunakan, platform Islam ahlusunah wal jamaah, islam Nusantara. Itu makanya PKB ini menjadi kekuatan politik yang mewadahi para Nahdliyin para warga NU," tutur Jazilul.

Jazilul pun memgungkap dirinya lahir dari NU dan tidak akan bisa dipisahkan dari NU meski dirinya kader PKB. 

Menurutnya kalau ada orang mengatakan Golkar itu NU atau PDIP itu NU merupakan hal yang tidak mungkin, karena tidak ada sejarahnya.

"Tapi kalau ada orang bilang Golkar itu NU, enggak mungkin, dari mana sejarahnya? PDIP itu NU enggak mungkin dari mana sejarahnya. Enggak ada sejarah itu," tuturnya.

Tetapi, kata Jazilul, kalau PKB lahir dari NU tentu semua menyaksikannya, mulai dari deklarasi, tokoh-tokoh yang terlibat, mulai dari pendirinya hingga pemimpinnya meski PKB juga menjadi partai yang terbuka untuk semua golongan dan kelompok. Dan NU menjadi bagian dari vii politik PKB.

"PBNU itu tetap menjadi visi dari, atau NU menjadi visi politik PKB. Jadi semua visi di NU diperjuangkan PKB lewat jalur politik. PBNU atau NU yang ada adalah bagian dari atau PKB menjadi bagian yg menjalankan visi misi NU apa itu visi moderasi toleransi itu yang dijalankan PKB," kata Jazilul.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut