Ia tinggal di Sekuro Kecamatan Mlonggo Jepara ini menegaskan, bahwa semua berangkat dari hati nurani bukan nominal.
"Dari awal sampai sekarang saya berjuang hanyalah demi Islam lewat manhaj Muhammadiyah. Getir pahitnya saya di Kokam pernah dirasakan, mulai dari internal keluargaku, sampai kadang tidak terurus sampai bertengkar "karo mbok wedok". Sebelum berkeluarga masih asyik tanpa ada tanggungan, namun setelah keluarga saya tetap berupaya eksis di kokam. Walaupun kadangkalanya bentrok dengan yang di rumah . Alhamdulillah nya pasanganku sekarang sudah ikhlas. Ikhlas yang membuat saya terus berupaya Istiqomah menjadi aktivis Kokam. Insyaallah bila masih diberi umur panjang dan sempat kami tetap sami'na wa atho'na," imbuhnya.
Sebagai anggota Kokam kawakan di Marda, divisi logistik dan perlengkapan, Ia sudah beberapa kali mengikuti pelatihan ataupun Diklatsar di Muhammadiyah maupun umum.
Diantaranya, Diklat Provost Kokam Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Diklat dari Bakesbangpol provinsi Jawa Tengah, Jambore Kokam se- Jawa Tengah, dan outbond manajemen training Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara.
Selain itu, ia juga kerap terlibat dalam berbagai tugas antara lain : Giat Pengamanan Prof.Dr Amin Rais MA, peresmian klinik pengobatan di Mlonggo, dua kali pengamanan pengajian Prof.Dr Din Samsudin, Pengamanan Musyawarah Daerah (Musyda)dan Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah, Pengamanan Pengajian Ustad Abdul Somad (UAS) di Semarang.
Editor : Iman Nurhayanto