get app
inews
Aa Text
Read Next : Berhasil Raih Doktor Sejarah, Berikut Profil Lengkap Dr Agustina Wilujeng SS MM

Sejarah Perang Asia Timur Raya, Ternyata Begini Latar Belakang Terjadinya

Minggu, 04 Agustus 2024 | 19:02 WIB
header img
Serangan mendadak militer Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 menandai dimulainya Perang Asia Timur Raya sekaligus masuknya Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia II. (Foto: Museum Nasional Perang Dunia II New Orleans)

JAKARTA, iNewsJatenginfo.idSejarah dan latar belakang terjadinya Perang Asia Timur Raya penting untuk diketahui. Apalagi, perang tersebut juga memiliki keterkaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia.

Perang Asia Timur Raya atau juga dikenal dengan nama lain Perang Pasifik adalah konflik global yang menjadi bagian dari Perang Dunia II. Perang ini berlangsung sejak 7 Desember 1941 hingga 2 September 1945. Perang ini sekaligus menandai masuknya Amerika Serikat dalam pusaran Perang Dunia II.

Latar belakang
Sebelum meletusnya Perang Asia Timur Raya, masyarakat global lebih dulu dihadapkan dengan Perang Dunia II yang dimulai sejak 1939. Perang itu melibatkan banyak negara di seluruh dunia. Terjadinya Perang Dunia II disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Namun, ada beberapa penyebab utama munculnya konflik global tersebut.

Yang pertama adalah kebangkitan kekuasaan Nazi di Jerman. Setelah Perang Dunia I, Jerman mengalami krisis ekonomi dan politik. Partai Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler mengambil keuntungan dari situasi tersebut dan menjanjikan untuk mengembalikan kebanggaan nasional Jerman. Kampanye Hitler tersebut berhasil menarik dukungan luas di negeri panser itu.

Faktor kedua, Perjanjian Versailles yang ditandatangani untuk mengakhiri Perang Dunia I telah memberlakukan sanksi keras terhadap Jerman. Hal itu menyebabkan rasa ketidakpuasan dan dendam di kalangan rakyat Jerman. Hitler menggunakan perjanjian tersebut sebagai alat propaganda untuk membangkitkan nasionalisme Jerman.

Faktor ekonomi yang menyebabkan depresi hebat dan pengangguran massal, juga turut memicu Perang Dunia II. Selain itu, faktor ideologi seperti fasisme, komunisme, dan imperialisme juga memainkan peran penting dalam mendorong terjadinya konflik global ini.

Berikutnya, Jerman di bawah kepemimpinan fasis Hitler mulai melakukan ekspansi wilayah. Kebijakan agresif itu dimulai dengan aneksasi Jerman terhadap Austria (Anschluss) pada 1938, invasi Cekoslovakia, dan akhirnya invasi Polandia pada 1 September 1939. Peristiwa yang disebutkan terakhir itulah yang memicu deklarasi perang dari Inggris dan Prancis terhadap Jerman dan menjadi Perang Dunia II.

Dua aliansi utama dalam Perang Dunia II
Ada dua aliansi dalam Perang Dunia II. Yang satu adalah Blok Sekutu yang terdiri atas Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, dan banyak negara lainnya. Sementara yang lain disebut Blok Poros atau Axis Powers yang terdiri atas Jerman, Italia, dan Jepang.

Blok Proros dipimpin oleh Adolf Hitler (Jerman), Benito Mussolini (Italia), dan Kaisar Hirohito (Jepang). Pada saat yang sama, kaum nasionalis Spanyol memenangkan perang saudara pada April 1939. Jenderal Francisco Franco tampil sebagai diktator yang memimpin negeri matador itu. Di bawah kepemimpinannya, Spanyol secara resmi tetap netral selama Perang Dunia II, meski secara umum memihak Blok Poros.

Sementara Blok Sekutu dipimpin oleh Winston Churcill (Inggris). Amerika Serikat masuk ke dalam pusaran perang setelah serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Uni Soviet pada awalnya memiliki pakta non-agresi dengan Jerman. Akan tetapi, Moskow kemudian bergabung dengan Blok Sekutu menyusul invasi Jerman pada Juni 1941.

Prancis yang sempat diduduki oleh Jerman, menjalankan pemerintahannya di pengasingan dan terus berperang. Negara-negara lain seperti Kanada, Australia, China, dan banyak lagi juga berperan dalam mendukung Blok Sekutu.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut