get app
inews
Aa Read Next : Mahasiswa PPG Prajabatan Unnes Gelar Seminar Situs Sejarah Lokal

Sudah Tahu Sejarah dan Asal Usul Pemandian Air Panas Guci? ini Sejarah Singkatnya

Minggu, 24 Juli 2022 | 23:01 WIB
header img
Sejarah singkat dan asal usul penamaan pemandian air panas Guci yang berada di Kabupaten Tegal, penamaan guci sendiri diberikan oleh Sunan Gunung Jati. Foto: Ist

TEGAL, iNewsJatenginfo.id - Sejarah singkat dan asal usul penamaan pemandian air panas Guci yang berada di Kabupaten Tegal, penamaan guci sendiri diberikan oleh Sunan Gunung Jati. Guci merupakan salah satu tempat yang ada di Kabupaten Tegal.

Letaknya yang berada di bawah kaki Gunung Slamat membuat tempat ini memiliki suasana yang cukup sejuk khas pegunungan. Sejarah Guci tidak lepas dari perkembangan sejarah penyebaran Islam yang dilakukan oleh para Wali.

Sejarah singkat dan asal usul penamaan pemandian air panas Guci kami kemas dari berbagai sumber. Berikut kisahnya.

Pada tahun 1767 ada seorang bangsawan dari Keraton Demak Bintoro, bernama Raden Aryo Wiryo yang merasa jenuh dengan keadaan dan kehidupan keraton. 

Pasalnya seringkali terjadi konflik perang saudara dan persaingan perebutan tahta di antara sesama saudara dalam lingkup keraton. Keadaan itu membuat Raden Aryo Wiryo merasa jenuh dan berniat meninggalkan keraton.

Akhirnya dia berangkat meninggalkan keraton dengan mengajak istrinya yang kemudian dikenal dengan Nyai Tumbu.

Selang beberapa tahun kemudian dia sempat mengabdi di Keraton Mataram pada zaman kejayaan Sultan Agung Hanyorokusumo kemudian dia sempat pula ditugaskan oleh Sultan Agung untuk berangkat ke Cirebon pada masa itu. 


Kemudian dia kembali mengembara hingga sampai di lereng Gunung Slamet sebelah utara dan dia menetap di daerah tersebut . 

Dia orang pertama yang membuka lahan perkampungan di tempat itu sampai banyak orang berdatangan ke daerah itu untuk berguru kepada Raden Aryo Wiryo dan akhirnya menetap di daerah tersebut.

Oleh karenanya Raden Aryo Wiryo memeberi nama tempat itu Kampung Keputihan , (daerah yang masih asli tak terjamah peradaban agama selain Islam). Suatu saat datanglah pengembara dari Pesantren Gunungjati yang merupakan santri Syech Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunungjati bernama Kyai Elang Sutajaya bermaksud menyebarkan agama Islam.

Kemudian Raden Aryo Wiryo dan pengikutnya berkenan mendalami ajaran agama Islam untuk lebih memantapkan keimanan para pengikutnya. 

Pada saat itu kampung keputihan sedang dilanda wabah pageblug seperti banyak tanah longsor dan penyakit gatal-gatal (gudigen, bahasa setempat)sehingga Kyai Elang Sutajaya mengajak Raden Aryo Wiryo dan warganya untuk berdoa kepada Alllah SWT.

Doa tersebut melalui ritual yang sekarang dikenal sebagai ruwat bumi dengan menyembelih kambing Kendit dan menyajikan hasil bumi seperti Pala Pendem dan sayur mayur yang akan disedekahkan kepada fakir miskin.

Acara ritual tersebut terjadi pada bulan Asyuro atau bulan Mukharom dan turun temurun sampai sekarang. Pada saat berdoa dengan tasyakuran Tahlilan dan Manaqib kala itu, Kanjeng Sunan Gunungjati berkenan hadir secara ghoib dan memberikan sebuah guci sakti.

Dimana guci sakti tersebut sudah diisi dengan do’a Kanjeng Sunan agar penduduk Kampung Keputihan yang terjangkit wabah gatal segera meminum air guci tersebut dan pojok-pojok Kampung Keputihan agar dipercikkan air guci tersebut untuk menghilangkan kerusakan akibat bencana alam.

Sehingga pada saat Radenn Aryo Wiryo berkeliling bersama Kyai Elang Sutajaya dia menemukan sumber mata air panas dibawah sebuah Gua yang sekarang terkenal dengan nama Pancuran 13.

Adapun guci sakti tersebut ditempatkan di sebuah dukuh tempat Raden Aryo Wiryo biasa semedi, daerah tersebut sekarang dikenal dengan nama Telaga Ada di Dukuh Engang Desa Guci.

Sehingga karena ke-keramatan guci tersebut maka Kampung Keputihan dapat pulih kembali, bebas dari pageblug. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka Kampung Keputihan diubah namanya menajadi Desa Guci.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut