SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Lima dari tujuh relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI sudah diperbolehkan untuk meninggalkan RSUD Pandan Arang, Boyolali, Minggu (31/12). Namun, salah satu dari kelima korban itu harus kembali masuk perawatan di RS Pandan Arang karena mengalami pendarahan, Senin (1/1).
Informasi itu Redaksi dapatkan dari Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah Agustina Wilujeng. ‘’Betul, satu korban kembali di rawat. Kabarnya mengalami pendarahan,’’ jelas Agustina, Senin (1/1).
Agustina bersama Ganjar Pranowo sudah menjenguk para korban di RS Pandan Arang, Minggu (31/12). Saat menjenguk, Ganjar dan Agustina mendengarkan kronologi peristiwa dari Slamet Andono, korban yang masih dirawat karena patah gigi dan wajah masih babak-belur. Sementara korban lainnya, Arif Diva, belum dapat bercerita karena kondisi wajah dan mulut yang masih bengkak parah, dan juga tengah tertidur.
"Saya datang kesini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu (korban) saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara," ujar Ganjar, yang saat memberikan keterangan didampingi Agustina Wilujeng.
Ganjar juga menjelaskan, dari paparan dokter, kondisi kedua korban yang masih dirawat tidak terlalu mengkhawatirkan, karena tidak mengalami gegar otak.
Namun, Senin ini, korban rawat inap menjadi tiga orang lagi, setelah satu dari lima korban yang pulang kembali harus masuk ruang perawatan intensif.
‘’Korban harus kembali dirawat karena mengalami pendarahan pada mata,’’ tambah Agustina.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu berharap tidak ada lagi korban yang harus kembali menjalani perawatan karena tindak kekerasan oknum TNI itu.
‘’Kami berharap ini menjadi kasus terakhir. Jangan ada lagi tindak kekerasan terhadap relawan kami. Hukum harus ditegakkan, jangan main hakim sendiri, mengeroyok dan memukul sampai separah itu,’’ sesalnya.
Editor : Iman Nurhayanto