Buya Hamka memiliki nama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah, ia lahir di Tanah Sirah yang kini masuk wilayah Sungai Batang, Sumatera Barat pada tanggal 17 Februari 1908. Buya Hamka merupakan anak pertama dari Abdul Karim Amrullah atau Haji Rasul dengan Safiyah.
Buya Hamka memiliki tiga orang adik yakni Abdul Kuddus, Asma, dan Abdul Mu'thi. Buya Hamka juga punya seorang kakak tiri dari pernikahan ayahnya dengan almarhumah kakak ibunya, Raihana yang meninggal di Tanah Suci, dia bernama Fatimah. Juga seorang adik tiri dari pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya Rafi’ah, bernama Abdul Bari.
Hamka kecil tinggal bersama anduang atau nenek dari ayahnya di Maninjau, mendengarkan pantun-pantun yang merekam keindahan alam Minangkabau, karena Haji Rasul sering bepergian untuk berdakwah. Saat 4 tahun, Malik mengikuti kepindahan orangtuanya ke Padang Panjang, belajar membaca Al-Qur'an dan bacaan salat di bawah bimbingan kakak tirinya.
Saat 7 tahun, Malik masuk ke Sekolah Desa. Sambil mengikuti pelajaran setiap pagi di Sekolah Desa, Malik mengambil kelas sore di Sekolah Diniyah. Kesukaannya di bidang bahasa membuatnya cepat sekali menguasai bahasa Arab. Ayahnya menyekolahkannya ke Thawalib di surau yang mewajibkan hafalan-hafalan kitab klasik seperti nahwu dan saraf, namun ia hanya tertarik dengan pelajaran arudh yang membahas tentang syair dalam bahasa Arab.
Hamka kecil juga terkenal nakal, karena sering mengganggu teman-temannya jika kehendaknya tidak dituruti. Karena gemar menonton film, Malik pernah bolos datang ke surau untuk mengintip film bisu yang sedang diputar di bioskop. Buya Hamka saat berusia 21 tahun menikah dengan Sitti Raham yang berusia 15 tahun pada 5 April 1929. Raham ternyata masih kerabat ibunya, dari pernikahan ini Buya Hamka dikaruniai 12 anak, 2 di antara mereka meninggal saat masih balita. Setelah Raham meninggal dunia pada 1 Januari 1972, Hamka menikahi Sitti Khadijah asal Cirebon pada 19 Agustus 1973. Dan sampai Mei 2013, Hamka memiliki 31 cucu dan 44 cicit.
Editor : Iman Nurhayanto