PATI, iNewsJatenginfo.id - Sawah Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, sudah tiga bulan terakhir tergenang air. Situasi ini memaksa penduduk untuk tiba-tiba mengubah pekerjaan mereka menjadi "nelayan".
Sekadar informasi, banjir persawahan di Desa Banjarsari terjadi sejak Oktober 2022. Banjir belum juga surut bahkan bertambah akibat hujan deras sepekan lalu.
Dari pamtauan di lapangan, pada Senin (20/2/2023) ketinggian air di persawahan Banjarsari ini masih mencapai sekitar 1 meter.
Kondisi banjir di kawasan pemukiman berangsur-angsur surut. Namun, masih menyisakan genangan di jalan desa setinggi sekitar 30 cm.
Kondisi tersebut ternyata memaksa warga beralih profesi. Sekarang banyak warga yang mencari ikan di sawah seperti nelayan.
Rubianti (50) merupakan salah satu warga yang berburu ikan. Ikan yang didapat kemudian dijual dan dimakan sehari-hari.
Dia mengaku mulai mencari ikan sejak pagi sampai siang hari. Yanti bisa mendapatkan 3 sampai 5 kilogram ikan jenis nila.
"Ya bisa dapat 3-4 kilometer, kan kebanjiran tidak bisa bekerja, untuk makan dan dijual," kata Rubi, Senin (20/2/2023).
Dia mengatakan ikan hasil tangkapan dijual di pasar. Per kilo dijual mulai Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu tergantung ukuran ikan yang didapatkan.
"Dijual satu kilo Rp 10 ribu, besar Rp 15 ribu, biasanya dijual ke pasar, untuk makan-makan," terang dia.
Sebelum banjir melanda, Rubianti bekerja sebagai petani dengan berjualan di pasar. Namun, banjir dua bulan lalu mengurangi pendapatannya. Penghasilan dari berburu digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah.
Editor : Iman Nurhayanto