SUKOHARJO, iNewsJatenginfo.id - Razia minuman keras (miras), penertiban anak jalanan (anjal), untuk menekan potensi gangguan kamtibmas terus digencarkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) menjelang akhir tahun 2022.
Hasilnya, puluhan botol miras dan belasan anak jalanan berhasil diamankan. Untuk barang bukti miras dilakukan penyitaan, sedangkan terhadap anjal dibina agar tidak mengulang lagi perbuatan.
Kabid Penegak Perda (Gakda) Satpol PP Sukoharjo, Sunarto, menjelaskan razia sengaja dilakukan selama beberapa hari selama bulan Desember. Sasarannya titik-titik padat yang memang rawan peredaran miras dan gangguan kamtibmas.
"Selama Natal dan menjelang tahun baru kali ini, serangkaian kegiatan kami lakukan. Pertama, operasi miras 3 kali dan hasilnya ada satu pelaku penjual miras yang disidang di Pengadilan Negeri Sukoharjo, dan sudah divonis hukuman," kata Narto saat ditemui, Senin (26/12/2022).
Berdasarkan Perda tentang miras di Sukoharjo, pengedar atau penjual miras tersebut, menurut Sunarto, dijatuhi vonis hukuman denda sebesar Rp500 ribu. Untuk barang bukti miras disita dan akan dimusnahkan. Lokasi penjualan ciu berada di wilayah Kecamatan Gatak.
"Jumlah barang buktinya lumayan banyak, ada ciu, vodka, beer, anggur. Untuk ciu ada 6 jerigen, sedangkan yang lainnya dalam kemasan botol. Untuk yang disidangkan adalah pelaku penjual ciu, karena terbukti memenuhi unsur pidana melanggar Perda," sebutnya.
Kemudian untuk razia anjal dan premanisme, masih terus dilakukan dengan meningkatkan intensitas patroli merespon banyaknya aduan masyarakat. Patroli digelar ke sejumlah tempat rawan di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
"Terhadap yang sudah tertangkap, kami lakukan pembinaan dengan memberi edukasi. Untuk efek jera, bagi yang rambutnya gondrong kami cukur biar rapi, terus jika ada anak laki-laki pakai anting kami minta supaya dilepas. Selama Desember ini sudah ada sekira 20 anjal yang kami bina," ungkapnya.
Disebutkan Sunarto, upaya menjaga kondusifitas dengan rutin melakukan patroli tidak hanya pada saat momen Nataru saja, tapi secara berkala dan masif juga terus dilaksanakan.
"Bahkan hari ini kami juga tengah melakukan operasi pekat (penyakit masyarakat), sasarannya seperti prostitusi, miras, dan premanisme. Kemudian, kami juga ikut bergabung dalam pengamanan Pospam Nataru di 3 lokasi, yakni di didepan rumah dinas bupati, Solo Baru, dan Kartasura," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto