Setelah gol itu, Vatreni langsung bereaksi dengan melancarkan serangan masif. Borna Sosa kerap maju ke depan untuk membantu pola serangan. Namun, berbagai upaya itu tidak membuahkan hasil.
Sebaliknya, La Albiceleste yang menunggu momentum untuk serangan balik justru berhasil menggandakan keunggulan. Gol kedua datang dari Julian Alvarez (39’) yang berlari dari tengah lapangan lalu melepaskan tendangan dari jarak dekat.
Gol itu membuat Stadion Lusail bergemuruh untuk kedua kalinya. Pada akhir babak pertama, kedua tim terus menampilkan permainan jual beli serangan. Akan tetapi, tidak ada gol tambahan yang tercipta hingga turun minum.
Sepanjang 10 menit babak kedua, Timnas Kroasia berhasil memegang kendali pertandingan. Masuknya Mislav Orsic dan Nikola Vlasic berhasil mengubah permainan Vatreni menjadi lebih agresif dalam menyerang.
Namun demikian, tebalnya lini pertahanan La Albiceleste membuat Kroasia menghadapi kebuntuan. Memasuki menit ke-56, Timnas Argentina kembali menemukan ritme permainannya. Mereka berhasil keluar dari tekanan, bahkan menciptakan peluang.
Lionel Messi mendapatkan peluang emas lewat tembakan kerasnya dari jarak dekat. Akan tetapi, Livakovic sekali lagi sukses mengamankan gawangnya. Selepas itu, Timnas Argentina terus mencoba memegang kendali permainan.
Upaya tersebut akhirnya berbuah manis. Julian Alvarez (69’) sukses mencetak gol keduanya dalam pertandingan ini. Gol berawal dari gerakan ciamik yang dibuat oleh Lionel Messi. La Pulga -julukan Lionel Messi- berhasil menembus penjagaan Josko Gvardiol sebelum mengirim umpan matang kepada Alvarez.
Tertinggal tiga gol, Timnas Kroasia terus berupaya untuk membongkar pertahanan La Albiceleste. Luka Modric masih menjadi motor serangan utama. Namun, lagi-lagi serangan Vatreni selalu mandeg di lini pertahanan Timnas Argentina.
Editor : Iman Nurhayanto