get app
inews
Aa Read Next : Al-Quran Petunjuk bagi Manusia dan Pembeda

Ramping Struktur Kaya Fungsi

Selasa, 15 November 2022 | 21:41 WIB
header img
Ketua LHKP PWM Jateng, Khafid Sirotudin. Foto: Ist

Semakin dekat pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo aneka informasi dan diskusi menyambut perhelatan akbar itu semakin menarik dan variatif. Informasi tentang agenda kegiatan, lokasi dapur umum, lokasi parkir bus dan mobil, partisipasi dari pemda se-Solo Raya, serta keikutsertaan saudara lintas agama dan warga NU yang menyediakan tempat transit/penginapan. Tak ketinggalan Pemkab se Solo Raya memfasilitasi tempat-2 wisata gratis yang bisa dikunjungi. 

Jutaan orang menyatakan akan hadir di Solo sebagai "Penggembira Muktamar", entitas khas persyarikatan yang selalu hadir "memeriahkan dan menggembirakan" dalam jumlah yang besar. Jika setiap PCM dan PC 'Aisyiyah se Jateng memberangkatkan 1 bus, maka ada 1.152 bus. Padahal PCM/PCA tempat kami saja sudah menyewa 4 bus. Belum ditambahkan dari Jatim, Jabar, Banten, DIY, Bali, NTB, Sulawesi, Sumatra, Kalimantan dan PCIM Luar negeri. Diperkirakan jumlah penggembira Muktamar di Solo setara dengan jumlah jamaah haji yang wukuf di Arafah.

Aneka issue dan materi banyak didiskusikan di berbagai group WA, juga beragam artikel yang ditulis atau diungkapkan oleh berbagai pihak, tokoh internal dan eksternal organisasi. Diantaranya tentang perlunya penyegaran Pimpinan Pusat, revitalisasi organisasi dan internasionaliasi gerakan. Selaras dengan tema muktamar ke-48 : "Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta".

Sebagai ormas keagamaan yang mencirikan diri sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid, Muhammadiyah telah memiliki pengalaman panjang terkait tata organisasi, tata kepemimpinan dan tata program yang telah, sedang dan akan dijalankan. Semua terukur dan diatur dalam konstitusi organisasi (AD/ART) dan berbagai peraturan organisasi pendukung lain sesuai kebutuhan organisasi.

Tata Organisasi

Menurut pendapat saya salah satu keberhasilan Muhammadiyah dalam menata organisasi dan gerakan selama ini karena memiliki struktur organisasi yang ramping tapi kaya fungsi (ramping struktur, kaya fungsi). Struktur organisasi yang ramping mengalienasikan "kekakuan birokrasi" yang berbelit, efisiensi biaya operasional, pengambilan keputusan yang lebih cepat dan elegan. 

Kita bisa menyaksikan sekelas kantor PWM Jateng yang memiliki AUM pendidikan 1339 sekolah (TK sd SLTA) dan AUM kesehatan sebanyak 50 RSMA plus 40 Klinik Pratama se Jawa Tengah, hanya diurusi oleh 1 orang Kepala Kantor dan 9 staf karyawan/karyawati.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut