"Saya percaya bahwa dukungan rakyat segala-galanya. Dan itu juga sudah terjadi di beberapa tempat bahkan calon-calon, ini pilkada biarpun beda dengan pilpres yang milih kan rakyat ada calon-calon yang punya bohir dan didukung oleh banyak partai tapi kalah dengan calon independen misalnya," ungkapnya.
Menurut Nasir, uang bukan segala-galanya meskipun memang uang bisa menentukan segala-galanya. Tapi, dukungan rakyat lah yang paling diutamakan dan berkontribusi paling besar. Belum deklarasinya koalisi ini bukan karena faktor uang. "Jadi ini bukan soal bohir soal pemodal ya soal tidak mau kalau misalnya cawapresnya diisi oleh si fulan. ini soal strategis soal nasib bangsa ke depan soal bagaimana Indonesia bisa guyub," tegasnya.
Selain itu, Nasir pun menyesalkan bahwa pilpres belum apa-apa tapi sudah ada polarisasi dan sudah ada upaya menghadirkan politik identitas. Seperti pernyataan Ade Armando bahwa umat Kristiani jangan pilih Anies. Jangan sampai pilpres yang menimbulkan polarisasi seperti sebelumnya kembali terulang.
"Ini apa-apaan, belum apa-apa sudah menyulut api. Karena itu kita ingin agar bagaimana kemudian kita tidak mengulangi lagi pilpres yang kemarin yang terjadi pembelahan luar biasa bahkan menimbulkan korban. bukan hanya korban luka, korban tewas bahkan ada sekelompok orang yang itu juga bukan orang biasa dituduh membuat makar," tandas Nasir.
Editor : Iman Nurhayanto