JAKARTA, iNewsJatenginfo.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengumumkan tambahan dua perusahaan farmasi yang dinilai lalai dalam memproduksi obat. Sirup produksi dua perusahaan tersebut diketahui mengandung etilon glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) melebihi batas aman.
Sebagai informasi, cemaran EG dan DG yang melebihi batas aman tersebut sebelumnya dikaitkan dengan gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak hingga menyebabkan meninggal dunia. BPOM masih melakukan investigasi terhadap dua perusahaan tersebut.
Adapun dua perusahaan farmasi tersebut yakni PT Samco Farma dan PT Ciubros Farma. Kedua perusahaan itu diketahui masih dalam penelusuran lebih dalam bersama Bareskrim Polri.
Masing-masing perusahaan farmasi tersebut memiliki dua produk obat yang diketemukan mengandung EG dan DEG melebihi batas aman. Di antaranya produk jadi dari PT Ciubros Farma adalah Citomol dan Citoprim. Sementara, produk dari PT Samco Farma adalah Samcodryl dan Samconal.
"Ada unsur kelalaian dalam ketentuan bagaimana produksinya dan harus memastikan memenuhi CPOB dan jaminan, serta pengujian bahan baku, dan alat yang digunakan. Soal kesengajaan perlu pendalaman," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers disiarkan secara online, di YouTube BPOM RI, Rabu (9/11/2022).
Berdasarkan keterangan sebelumnya, BPOM menegaskan agar produsen obat dapat konsisten dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Pelaku usaha juga harus memastikan bahan baku yang digunakan, sesuai dengan standar dan persyaratan.
Editor : Iman Nurhayanto