Kemudian Ketua PC IMM Kota Surakarta, Fatahillah dalam orasinya juga mengatakan pemerintah semestinya utamakan kesejahteraab rakyat.
"Kenaikan BBM adalah bukti negara tidak sanggup mengelola APBN, APBN itu tanggung jawab pemerintah, APBN bocor tanggung jawab pemerintah, tunda proyek strategis Nasional dan utamakan kesejahteraan rakyat," ucapnya.
Di tengah-tengah aksi IMM se Solo Raya beserta aliansi Sodara, Ketua DPRD Kota Surakarta dan segenap jajaran pimpinan keluar menemui masa aksi. Sebagaimana tuntutan masa aksi, pimpinan DPRD Kota Surakarta menandatangani Nota Kesepakatan yang berisi tuntutan masa aksi dan berjanji untuk meneruskan dan mengawalnya ke pemerintah pusat (Ketua DPR RI dan Presiden).
“Secepatnya; apa yang saat ini menjadi aspirasi dari adik-adik mahasiswa semua akan kita kirimkan besok ke DPR RI dan ke Presiden; dan mudah-mudahan suara dari adik-adik semua pada siang hari ini akan didengarkan oleh pemerintah pusat; maupun kawan-kawan yang di DPR RI,” ujar Budi Prasetyo, Ketua DPRD Kota Surakarta.
Selanjutnya, aksi IMM se Semarang Raya beserta aliansi terpantau berjalan dengan baik. Orasi-orasi disampaikan secara bergantian oleh pimpinan OKP yang menuntut harga BBM bersubsidi diturunkan karena membebani rakyat.
“Pada prinsipnya perjuangan bukan kalkulasi satu tambah satu sama dengan dua. Sikap IMM jelas dan tegas untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Kami akan melanjutkan eskalasi gerakan tentunya ke depan,” ucap Arif Afrulloh Ketua Umum PC IMM Kota Semarang saat dihubungi redaksi.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah Untung Prasetyo Ilham menyampaikan bahwa IMM Jateng tetap konsisten menolak kenaikan BBM bersubsidi.
Ia menambahkan bahwa IMM Jateng akan terus melakukan aksi lanjutan hingga tuntutan dipenuhi oleh pemerintah.
Editor : Iman Nurhayanto