“Kita harus punya juga pemimpin setara kelas dunia. Kalau enggak untuk apa Pemilu habis Rp100 triliun lebih. Hanya pilih yang disurvei. Mau ke mana negeri ini? Apa enggak lihat itu pasti jadi masalah kalau enggak dipimpin pemimpin mampu dari kepemimpinan, mental, fisik, network, akar budaya Indonesia,” tegas Effendi.
Menurut Effendi, Indonesia harus bisa melahirkan pemimpin seperti Soekarno muda, jangan seperti bisnis bahwa calonnya harus orang tertentu. Dia melihat bahwa seorang tokoh bisa unggul di survei belum tentu masuk kualifikasi capres.
Karena akan menjadi Presiden RI maka harus punya kekuatan historis seperti Majapahit atau Sriwijaya sehingga calon pemimpin harus bisa membuktikan kualitasnya.
“Jadi harus buktikan kemampuan udara, maritim. Saya harap kali ini Tuhan berikan calon triple A. Jangan kita suka A, B. Bukan harus seperti dia, tapi misal seperti Putin, Korea Utara, punya posisi bargaining (tawar menawar)."
"Bahkan AS enggak bisa berkutik sama Korea Utara, Macron (Presiden Perancis). Jadi posisi di dunia bukan investasi lagi tapi gimana seperti mereka, jual teknologi, jual ide, kita punya SDM, kompetisi matematika kita punya peran,” tutupnya.
Editor : Iman Nurhayanto