JAKARTA, iNewsJatenginfo.id- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty menyebut politik identitas merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk menggerakkan massa pada masa kampanye Pemilu 2024.
Namun dia berharap cara itu tak digunakan lagi karena berpotensi menimbulkan perpecahan.
"Isu politik identitas memang cara paling mudah untuk gerakan massa," kata Lolly dikutip dari laman Bawaslu, Rabu (3/8/2022).
Kendati menjadi cara yang paling mudah, Lolly berharap peserta Pemilu khususnya partai politik tidak menggunakan isu politik identitas.
Terutama saat melakukan kampanye Pemilu 2024 yang akan dimulai tahun depan. Menurutnya, isu identitas sangat berimbas buruk terhadap harmonisasi kehidupan sosial masyarakat.
Bahkan, akibat isu ini tak jarang terjadi perpecahan hingga gesekan antar pendukung parpol dan peserta pemilu.
"Semoga ke depannya tidak terulang kembali. Parpol bisa lebih kedepankan isu-isu menarik lainnya," ujarnya.
Di samping itu, Lolly juga mengingatkan masyarakat untuk bisa menyerap informasi lebih jeli yang berasal dari media massa maupun sosial media.
Saat masa kampanye dan pemilihan, kata dia, biasanya akan masif penyebaran hoaks atau berita bohong yang bisa memecah belah masyarakat. Maka dari itu, dia berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang diragukan kebenarannya.
"Masyarakat jangan terkesima dengan judul berita saja. Tapi harus baca sampai tuntas. Terkadang judul bombastis tetapi tidak sesuai dengan judulnya," tuturnya.
Editor : Iman Nurhayanto