Eri mengatakan berada di Jerman 7 hari, selama di sana, banyak diisi dengan kegiatan diskusi saling bertukar gagasan mengenai sistem pemerintahan desa di masing-masing negara.
Menurutnya, sistem desa di luar sangat berbeda jauh dengan di Indonesia.
"Ada 41 negara yang ikut, dari Asia hanya tiga negara, China, Jepang dan Indonesia. Dari pembahasan yang ada saya liat sekarang negara sudah banyak yang lebih memperhatikan pembangunan desa, sebagai ujung tombak pemerintahan sebuah negara,”kata dia.
Ia mengungkapkan ada sejumlah perbedaan antara Indonesia dan luar negeri. "Memang ada sedikit beda ya, kalau di luar negeri itu namanya distrik. Untuk kota-kota besar di negara maju, kalau mau membangun distrik itu infranstruktur dibangun dulu, baru ada masyarakatnya. Kalau di kita kan nggak,”ujarnya.
Sementara Ketua Papdesi Kebumen Sri Budi Murnianto menambahkan dengan adanya kades di Kebumen yang ikut dalam KTT, pihaknya merasa bangga. Dia berharap bisa menjadi motivasi bagi kepala desa yang lain.
"Paling tidak ini menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa kita punya SDM yang unggul, yang bisa kelola untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dengan potensi yang ada. Paling tidak ini sudah memberikan nama baik untuk sebuah desa di Kebumen di kancah internasional,”katanya.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memberikan apresiasi kepada Kades Grenggeng. "Saya mengapresiasi kepada Kades Grenggeng Pak Eril yang sudah mewakili kepala desa di seluruh desa untuk ikut konfrensi tingkat tinggi di Jerman. Keikutsertaan Pak Eri tentu bisa menambah wawasan dirinya tentang sistem pemerintahan desa di negara-negara lain,”katanya.
Bupati menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Eri dan jajaran pengurus Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Kebumen, di Rumah Dinas Bupati Senin (1/8/2022).
"Paling tidak dengan pengalaman yang dimiliki, ini bisa menularkan kepada kepala desa lain, agar bagaimana desa bisa maju, punya kreasi, dan inovasi untuk pembangunan desa, karena pembangunan itu memang harus dari bawah ke atas, bukan atas ke bawah,”tambahnya.
Editor : Iman Nurhayanto