Kami hendak menyampaikan pesan bahwa virus Covid-19 masih ada dan akan tetap ada sebagaimana virus influenza yang biasa menyerang ketika tubuh kita melemah imunitasnya. Bedanya sekarang sudah masuk masa endemi Covid-19, setelah 2 tahun menjadi pandemi di negeri ini. Selain itu masyarakat yang melakukan vaksin juga sudah cukup banyak, diatas 70 persen. Termasuk saya yang sudah 3 kali vaksin.
Asupan Madu Klanceng
Selama kami sekeluarga terpapar Covid-19, tidak ada asupan khusus selain madu klanceng dan tambahan herbal probiotik. Juga menjaga pikiran dari stress dan olah raga ringan sambil berjemur matahari agar berkeringat. Selebihnya menjaga asupan "makan dan minum" meski tidak ada rasanya sama sekali (taste disorder, hipogeusia).
Selebihnya dibuat aktivitas di dalam rumah senyaman mungkin, diantaranya: 'nderes' (membaca) kitab, buku ataupun aktivitas menyenangkan lain. Termasuk zoom-meeting dengan kolega dalam berbagai pertemuan virtual.
Menurut jurnal ilmiah yang kami baca, madu mengandung semua unsur nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh : air, vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak dan serat. Sayangnya semua unsur itu hanya ada pada madu murni, baik madu yang dihasilkan oleh lebah tanpa sengat/klanceng ( Stingless-bee/Trigona sp. ) maupun lebah bersengat ( Sting-bee/Apis sp.).
Khasiat dan manfaat madu (murni/asli) sudah diakui oleh seluruh kalangan masyarakat se dunia. Lintas agama, suku, ras dan peradaban. Bahkan kaum atheis-pun mengakui manfaat madu yang sangat luar biasa. Berbagai penelitian dilakukan, hasilnya sama. Bahwa madu merupakan makanan/minuman terbaik dunia.
Editor : Iman Nurhayanto