BOYOLALI, iNewsJatenginfo.id – Peternak di Boyolali menyambut baik rencana pemerintah yang akan memberikan bantuan Rp10 juta sebagai pengganti ternak yang dimusnahkan karena penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal itu karena warga sangat membutuhkan.
"Saya menyambut baik jika ada program pemerintah mengganti hewan ternak yang mati karena PMK. Kasihan para peternak, wabah PMK butuh bantuan dari pemerintah," kata peternak sapi di Dukuh Kembangsari, Desa Madu, Kecamatan Mojosongo, Triyanto, Sabtu (25/6).
Triyanto mengaku memiliki 10 ekor sapi perah yang positif PMK, di antaranya satu ekor anakan dengan usia dua minggu mati. Pemerintah diharapkan bukan hanya memberikan bantuan terkait sapi yang mati. Namun juga ada bantuan langsung tunai seperti halnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Penularan PMK, membuat kondisi ekonomi peternak lebih sulit ketimbang saat pandemi. Dirinya setuju pemusnahan sapi terkena PMK dengan kondisi parah, untuk selanjutnya ada penggantian Rp10 juta per ekor.
Ia menyatakan tidak setuju sapi positif PMK yang sebenarnya masih bisa diobati, namun malah dimusnahkan, semata-mata untuk mendapatkan penggantian Rp10 juta tersebut.
Bupati Boyolali M Said Hidayat menjelaskan, hingga saat ini belum ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat terkait dengan bantuan penggantian sapi yang dimusnahkan karena PMK, terutama milik peternak UMKM.
Pemkab Boyolali akan melihat petunjuk teknis terlebih dahulu untuk mendukung program pemerintah pusat itu. Hingga saat ini, pemkab setempat masih fokus penanganan dan pendataan terkait dengan antisipasi penyebaran PMK makin luas.
Editor : Iman Nurhayanto