Jelang Pilkada, Makam Singomodo Sragen Selalu Ramai Calon Pejabat Publik

Herry Honggo
Tampak para peziarah melangkah menuju Makam Syeh Muhammad Nasher yang berada dipuncak bukit. Foto: Ist

Anehnya, begitu rombongan ini masuk hutan, disambut seekor Singa yang bertubuh besar, tentu saja membuat para santri ini ketakuatan. 

Namun melalui kesucian hati dan jiwa, serta kekuatan olah batin Syeh Nasher, yang mampu berdialoq secara gaid dengan roh Sang Raja Rimba itu, akhirnya Singa yang semula berwajah garang dan menakutkan itu, justru nampak jinak.

Bahkan selalu mengikuti kemanapun rombongan alim ulama tersebut melangkah, seolah memberikan perlindungan, bila suatu ketika ada bahaya yang mengancam mereka. 

“Hal ini tentu membuat lima santri itu heran. sehingga peristiwa inilah, muncul nama perdukuhan  Singomodo” tambahnya.

Langkah para alim ulama itu dilanjutkan memasuki hutan di lereng Gunung Lawu yang dikenal wingit dan angker tersebut, hingga sampai di puncak bukit baru berhenti. Syeh Nasher mengajak berhenti 5 santrinya.

“Setelah berhenti dan istirahat  sejenak, lantas mereka memulai membangun padepokkan” katanya.

Dalam perkembangannya, mereka melakukan syiar agama Islam bagi penghuni disekitarnya. 

Bahkan pada hari tertentu, yakni Kamis Pon, pada tengah malam Syeh Nasher melakukan olah spiritual dengan cara meditasi dan melakukan dzikir dengan cara kungkum di aliran Bengawan Solo.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network