Kurban Online Menjadi Perbincangan Hangat Menjelang Idul Adha, Berikut Penjelasannya

Widaningsih
Hukum kurban online kerap menimbulkan pro dan kontra. Hal ini disebabkan oleh pendapat sejumlah pihak yang menilai kegiatan ibadah tersebut kurang sempurna karena tidak menyaksikan penyembelihan dan pembagian secara langsung. Foto ilustrasi/ist

Hukum wakalah dalam berkurban ini juga didukung oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi ayat 19. "...Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota membawa uang perakmu ini dan hendaklah dia melihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu."

Dalam kitab Al-Mughni yang ditulis oleh Ibnu Qudamah mengatakan, "(Ulama) umat ini sepakat atas kebolehan wakalah secara umum atas hajat yang perlu adanya perwakilan, karena setiap orang tidak mungkin menangani segala keperluannya sendiri, sehingga ia memerlukan perwakilan untuk hajatnya."

Karena tidak semua orang dapat melakukan segala hal dalam satu waktu, membuat layanan kurban online ini sangat membantu bagi mereka yang ingin berkurban, namun tidak memiliki banyak waktu untuk mengurusnya.

Sehingga setiap pengguna jasa kurban online ini sama seperti mengirim hewan kurban ke luar daerah atau menitipkan dana untuk dibelikan hewan kurban pada pihak lain. Selama akadnya jelas, maka hal ini diperbolehkan.

Kontra tentang hukum kurban online ini terletak pada hukum sunnah yang tidak bisa dilakukan. Hukum tersebut berkaitan dengan penyembelihan atau menyaksikan penyembelihan secara langsung.

Seseorang yang hendak berkurban memang disunahkan untuk menyembelih sendiri hewan yang dikurbankan. Namun dirinya juga harus benar-benar mengerti bagaimana cara menyembelih yang sesuai dengan syariat.

Jika orang yang berkurban kurang menguasainya, maka dibolehkan baginya untuk dilakukan oleh orang lain. Namun, orang tersebut tetap harus menyaksikan sebagai sunnah.

Karena itulah Rasulullah SAW memerintahkan kepada Fatimah, puterinya untuk hadir menyaksikan sembelihan hewan kurbannya. Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu.

Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah :

إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين


Artinya : "Sesungguhnya salatku, sembelihan ku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam semesta." (HR. Abu Daud & At-Tirmizi).

Namun di tengah polemik tersebut tidaklah membuat hukum kurban online menjadi haram. Karena tidak ada dalil yang melarang terkait perwakilan dalam ibadah berkurban.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network